Ilustrasi |
Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterima hari ini, (30/06/2020) dari Komandan Lanal. Saumlaki, Letkol. Laut (P) Hartanto M. TR. Hanla saat dikonfirmasi media ini tentang kabar hilangnya satu buah kapal kayu bermesin engkol tersebut yang dilaporkan kepada Basarnas Saumlaki, sejak Senin 29 Juni lalu.
Menurut Danlanal Saumlaki, berdasarkan laporan tersebut, Danposal Larat lantas melakukan koordinasi dengan Danramil 1507-01 Larat serta Babinsa Desa Taneman. Koordinasi kemudian berlanjut bersama Pjs. Desa Taneman Ibu Elena Kormasela sehingga mendapatkan informasi bahwa sekitar pukul 11.00 Wit, satu buah kapal bermesin engkol yang bermuatan enam orang yang awalnya hilang kontak tersebut, telah ditemukan oleh masyarakat setempat di depan Desa Lingada sejauh sekitar 8 mill. Seluruh awak penumpang yang berjumlah lima orang dan satu pengemudi kapal, dalam keadaan selamat dan mereka kemudian dibawa ke Desa Lingada.
Menurut informasi yang diterima, sejak bertolak dari Desa Mitak menuju Desa Lingada pada Sabtu, 27 Juni lalu, kapal tersebut sempat berlindung di teluk Labobar dari buruknya cuaca dan kemudian keesokan harinya, Minggu 28 Juni, sekitar pukul 16.00 Wit, kembali melanjutkan pelayaran menuju Desa Lingada, namun di dalam perjalanan, kapal tersebut mengalami gangguan pada mesin sehingga pengemudi/pemilik kapal memutuskan untuk membuang jangkar yang berlokasi sekitar 8 mill dari garis pantai Desa Lingada hingga mereka akhirnya tidak hanyut terbawa derasnya arus dan bisa ditemukan oleh warga setempat dalam keadaan selamat.
Dengan adanya peristiwa seperti ini, Danlanal Saumlaki, Letkol. Laut (P) Hartanto M. TR. Hanla mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di Kepulauan Tanimbar agar dalam melakukan pelayaran, sebaiknya senantiasa memperhatikan dengan benar tentang kondisi mesin kapal maupun cuaca pada saat berlayar serta mengingatkan agar selalu menggunakan alat keselamatan lainnya, seperti jacket pelampung atau swimvest saat berlayar.
"Hal semacam ini menjadi catatan penting untuk kita bahwa ketika berlayar, harus perhatikan kondisi mesin, cuaca, dan yang utama adalah selalu menyediakan jacket pelampung atau swimvest. Keselamatan itu sangat utama," ucap Danlanal Hartanto mengingatkan. (ys)