Peta persebaran Rapid-Test reaktif dan positif Covid-19 dari website corona.blorakab.go.id edisi Senin, 25 Mei 2020. (foto: dok-ib) |
BLORA. Perkembangan persebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Blora berdasarkan website resmi corona.blorakab.go.id cukup memprihatinkan. Hingga Senin (25/5/2020), sudah tidak ada zona hijau di Kabupaten Blora. Seluruh Kecamatan sudah masuk zona orange karena terdapat pasien reaktif rapid-test, bahkan 8 Kecamatan sudah jadi zona merah karena ada pasien positif Covid-19 di wilayah itu.
Yang masuk zona merah adalah Kecamatan Blora Kota ada 5 kasus positif Covid-19 ( 1 sembuh, 2 dirawat, dan 2 meninggal), Kecamatan Cepu ada 2 kasus positif Covid-19 (1 sembuh, 1 dirawat), Kecamatan Jepon ada 1 kasus positif Covid-19 (masih dirawat).
Kemudian Kecamatan Kradenan ada 2 kasus positif Covid-19 (semuanya masih dirawat), Kecamatan Jati ada 6 kasus positif Covid-19 (5 dirawat, 1 meninggal), Kecamatan Ngawen ada 2 kasus positif Covid-19 (masih dirawat), Kecamatan Kunduran ada 2 kasus (masih dirawat), dan Kecamatan Todanan ada 1 kasus positif Covid-19 (juga masih dirawat).
Yang masuk zona merah adalah Kecamatan Blora Kota ada 5 kasus positif Covid-19 ( 1 sembuh, 2 dirawat, dan 2 meninggal), Kecamatan Cepu ada 2 kasus positif Covid-19 (1 sembuh, 1 dirawat), Kecamatan Jepon ada 1 kasus positif Covid-19 (masih dirawat).
Kemudian Kecamatan Kradenan ada 2 kasus positif Covid-19 (semuanya masih dirawat), Kecamatan Jati ada 6 kasus positif Covid-19 (5 dirawat, 1 meninggal), Kecamatan Ngawen ada 2 kasus positif Covid-19 (masih dirawat), Kecamatan Kunduran ada 2 kasus (masih dirawat), dan Kecamatan Todanan ada 1 kasus positif Covid-19 (juga masih dirawat).
"Jadi total ada 21 kasus terkonfirmasih positif Covid-19 hingga hari Senin ini. 2 sembuh, 16 dirawat, dan 3 meninggal. Sebarannya bisa lihat di website, klik corona.blorakab.go.id," ucap Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kab.Blora.
Sedangkan 8 Kecamatan lainnya menurut Lilik Hernanto sudah masuk zona orange karena ada pasien reaktif rapid-test.
"Positif rapid-test atau reaktif rapid-test semakin bertambah dengan adanya pelaksanaan rapid-test massal yang kita laksanakan di beberapa pasar, swalayan dan tempat umum. Terakhir pada Sabtu sore sebelum malam takbiran kita gelar rapid test massal di Alun-alun, hasilnya kemarin ada 3 yang reaktif," tambah Lilik Hernanto.
Secara kumulatif, hingga Senin (25/5/2020) ada 85 orang yang hasil rapid-testnya reaktif. Yang paling banyak adalah Kecamatan Blora Kota 19 orang, disusul Kecamatan Kradenan 11 orang, dan Kecamatan Cepu 10 orang, kemudian Kecamatan Tunjungan 8 orang, Kecamatan Banjarejo 7 orang. Untuk kecamatan lainnya rata rata 5 kebawah.
Secara kumulatif, hingga Senin (25/5/2020) ada 85 orang yang hasil rapid-testnya reaktif. Yang paling banyak adalah Kecamatan Blora Kota 19 orang, disusul Kecamatan Kradenan 11 orang, dan Kecamatan Cepu 10 orang, kemudian Kecamatan Tunjungan 8 orang, Kecamatan Banjarejo 7 orang. Untuk kecamatan lainnya rata rata 5 kebawah.
Pihaknya kembali menegaskan bahwa positif aau reaktif Rapid-test belum tentu positif Covid-19, karena fungsi rapid-test sendiri adalah test cepat untuk deteksi dini mengetahui ada tidaknya virus dalam tubuh.
"Karena jenis virus itu ada banyak, jadi yang reaktif rapid-test belum bisa dipastikan positif Covid-19. Butuh pemeriksaan lanjutan berupa uji laboratorium terhadap cairan tenggorokan melalui swab-test. Sehingga masyarakat tidak perlu panic berlebihan terdapan orang reaktif rapid-test, namun tetap waspada, jaga jarak, pakai masker dan sebagainya. Patuhi protokol kesehatan, tetap aman," jelasnya. (res-infoblora)