Delapan rumah milik 5 keluarga di Desa Sumber Kecamatan Kradenan terbakar pada Minggu malam. (foto: dok-ib) |
Menurut keterangan Cipto, warga setempat, api mulai diketahui berasal dari atap rumah Purwanto pada pukul 23.00 WIB.
"Tadi Pak Purwanto langsung teriak teriak minta tolong ketika tahu ada api yang membakar atap rumahnya. Warga yang mulai tidurpun bangun dan mulai membantu memadamkan api. Namun karena rumah terbuat dari kayu dan letaknya berdekatan antara satu rumah dengan rumah lainnya, sehingga api dengan begitu cepat meluas," ungkap Cipto.
"Tadi Pak Purwanto langsung teriak teriak minta tolong ketika tahu ada api yang membakar atap rumahnya. Warga yang mulai tidurpun bangun dan mulai membantu memadamkan api. Namun karena rumah terbuat dari kayu dan letaknya berdekatan antara satu rumah dengan rumah lainnya, sehingga api dengan begitu cepat meluas," ungkap Cipto.
Sementara itu, Kades Sumber, Aris Susanto menerangkan bahwa ketika mendengar ada kebaran langsung menghubungi Damkar dari Blora.
"Sambil menunggu damkar datang, warga sekitar membantu memadamkan api dengan air PDAM. Armada Damkar dari Blora baru tiba dilokasi sekitar pukul 00:46 WIB dan langsung membantu memadamkan api. Api padam pukul 01:15 WIB Senin dini hari tadi," ucap Kades.
Akibat kejadian kebakaran ini, setidaknya ada tujuh rumah milik 5 KK yang hangus terbakar di RT 04 RW 09. Yang pertama yakni 1 unit rumah milih Wagirah dengan ukuran 4 x 4 meter, rumah terbakar sebagian diperkirakan kerugian sekitar Rp 10 juta.
"Sambil menunggu damkar datang, warga sekitar membantu memadamkan api dengan air PDAM. Armada Damkar dari Blora baru tiba dilokasi sekitar pukul 00:46 WIB dan langsung membantu memadamkan api. Api padam pukul 01:15 WIB Senin dini hari tadi," ucap Kades.
Akibat kejadian kebakaran ini, setidaknya ada tujuh rumah milik 5 KK yang hangus terbakar di RT 04 RW 09. Yang pertama yakni 1 unit rumah milih Wagirah dengan ukuran 4 x 4 meter, rumah terbakar sebagian diperkirakan kerugian sekitar Rp 10 juta.
Petugas Damkar dari Blora melakukan pemadaman api di TKP. (foto: dok-ib) |
Kemudian yang kedua, 2 rumah bekuk lulang milik Purwanto yang beralaskan kayu (gladak) terbakar habis dengan ukuran 9x12x3 meter, berikut sepeda motor 1 unit, meja dan kursi, almari 2 unit serta surat penting diperkirakan kerugian Rp 200 juta.
Yang ketiga, 2 rumah bekuk lulang milik Pasir yang juga beralaskan kayu (gladak sebagian) terbakar habis dengan ukuran 9x12x3 meter, diperkirakan kerugian Rp 150 juta. Keempat, 2 rumah bekuk lulang milik Maridin, terbakar habis dengan ukuran 9x12x3 meter, berikut diesel 1 unit, yang diperkirakan kerugian mencapai Rp 150 juta.
Sedangkan yang kelima adalah rumah milik Lampen yang terbakar sebagian dengan kerugian sekitar Rp 15 juta.
Sedangkan yang kelima adalah rumah milik Lampen yang terbakar sebagian dengan kerugian sekitar Rp 15 juta.
"Untungnya tidak sampai ada korban jiwa. Semuanya selamat meskipun harta bendanya habis. Dugaan kuat akibat konsleting listrik. Kita sedang rapatkan barisan untuk penggalangan bantuan agar para korban kebakaran ini bisa segera membangun rumahnya kembali meskipun tak sebesar dan sebagus dulu. Untuk sementara mereka tinggal di saudara dan numpang di tetangga," terang Kades. (res-infoblora)