Kenapa hal ini perlu dibahas ?, karena ternyata ada banyak wanita karier melejit dan menjadi kaya raya karena bersuamikan konglomerat, tapi si wanita tak perduli dengan bentuk bodynya yang jauh dari hal menarik. Pastas saja jika kemudian si suami menjadi sangat minat berpoligami dengan wanita montok yang sensual.
Karena itu, wajar jika belakangan ini semakin banyak orang yang menyadari pentingnya bentuk bokong dalam menunjang penampilan mereka. Terbukti dari menjamurnya klinik-klinik kecantikan yang menawarkan treatment khusus untuk mempermak bokong. Tak sedikit dari pasiennya bahkan rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan bokong yang indah.
Di The Clinic Beautylosophy yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, misalnya, tersedia perawatan baru bernama Emsculpt yang dapat mengidealkan bentuk bokong tanpa olahraga, operasi, atau injeksi. Treatment ini menggunakan teknologi High-Intensity Focused Electromagnetic Field (HIFEM) dari Inggris. Harga sekali treatment bisa mencapai Rp 12 juta.
"Setelah alat ini kami hadirkan pertengahan September lalu, antusias dari klien kami cukup baik. Sudah banyak yang melakukan treatment ini" kata Chief Marketing Officer The Clinic Beautylosophy Putri Vika Noerindah, kepada Info Breaking News, Sabtu (29/9/2018).
Umumnya, pasien adalah perempuan muda dan ibu-ibu yang baru melahirkan. Menurut Putri, mereka ingin bokongnya dibentuk agar busana yang dipakai terlihat lebih menarik di tubuh atau demi memuaskan pasangannya.
Dijelaskan dr. Danu Mahandaru, Sp BP-RE, prosedur Emsculpt sendiri bukan untuk memperbesar bagian bokong, melainkan mengangkatnya atau lifting. "Caranya dengan mengencangkan bagian otot gluteus, mengunakan gelombang elektro magnet dari HIFEM," ungkap dokter kecantikan yang juga pendiri The Clinic Beautylosophy itu.
Untuk mendapatkan hasil yang ideal, pasien dianjurkan melakukan treatment ini empat kali, sebanyak dua kali dalam seminggu. Hasilnya akan terlihat dalam tiga bulan.
Selama menangani tindakan untuk bokong (baik operasi maupun Emsculpt), lanjut Danu, pasien biasanya datang dengan membawa foto sesosok selebriti sebagai referensi. Bokong Kim Kardashian paling sering dijadikan inspirasi mereka.
"Tapi menurut saya, tak semua orang cocok dengan bokong Kim Kardashian karena kadang bisa terlihat terlalu ekstrem. Oleh karena itu, kami mengedukasi pasien dulu sebelum prosedur agar tak menyesal nantinya," kata Danu.
Ia menambahkan, rata-rata orang Indonesia sebenarnya memiliki bokong yang besar. Hanya saja, bentuknya cenderung terlihat tepos. Danu pun punya pendapat sendiri tentang bokong yang ideal dan indah. "Bokongnya kencang, sedikit punya proyeksi, dan bebas selulit pastinya," ungkap dia. Nah, bokongmu termasuk dalam kategori tersebut?
*** Candra Wibawanti.