Penulis : Dimaz Akbar
Selasa 2 Januari 2018
KRAKSAANOnline.com – Masyarakat Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan, Selasa (2/1/2018) siang menggelar doa bersama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dalam kesempatan tersebut juga diserahkan ratusan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.
Ratusan bantuan sembako ini secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko. Turut mendampingi dalam kesempatan itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ahmad Hasyim Ashari, Camat Kraksaan Edy Suryanto dan jajaran Forkopimka Kraksaan, perwakilan Dinas Perikanan serta Kepala Desa Kalibuntu Baidawi.
Ketua panitia penyelenggara Nur Hasan menerangkan kegiatan ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah nikmat dan sehat yang dirasakan oleh masyarakat dengan harapan senantiasa dijauhkan dari segala marabahaya baik lahir maupun bathin.
"Selain doa bersama, dalam kesempatan ini kami juga membagikan sembako kepada 400 orang masyarakat kurang mampu yang masing-masing akan menerima sebanyak 5 kg. Sehingga total bantuan yang diberikan mencapai 2 ton beras," katanya.
Sementara Camat Kraksaan Edy Suryanto mengatakan sejak tahun 2010, Kraksaan sudah ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo. Dari total 18 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Kraksaan, jumlah penduduknya mencapai 70.115 jiwa. Dari jumlah itu, 8.150 jiwa diantaranya adalah penduduk Desa Kalibuntu.
"Karakteristik dan ciri khas masing-masing desa/kelurahan berbeda-beda. Namun perbedaan itulah yang menjadi kekayaan bagi Kota Kraksaan. Sehingga tidak terasa sudah 8 tahun Kota Kraksaan resmi menjadi ibukota Kabupaten Probolinggo. Dan hingga saat ini hasil pembangunan yang dilakukan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menyampaikan bahwa dahulu ibukota Kabupaten Probolinggo numpang di Kota Probolinggo. Sehingga perputaran ekonomi masyarakat banyak yang terjadi di luar Kabupaten Probolinggo.
"Apa saja manfaatnya setelah Kota Kraksaan menjadi ibukota Kabupaten Probolinggo? Semua pusat pemerintahan ada disini. Secara otomatis uang akan berputar disini. Karena semua yang ada kepentingan akan ke Kraksaan. Minimal kalau banyak dan ramai semua akan belanja di Kraksaan. Tentunya untuk membangun kemakmuran masyarakat," katanya.
Hanya saja jelas Wabup Timbul, demi mewujudkan semua itu tidak bisa sekaligus dan butuh waktu serta partisipasi dari masyarakat. Tentunya masyarakat akan mempunyai rasa bangga dan senang tatkala ke luar daerah karena Kraksaan sudah menjadi ibukota Kabupaten Probolinggo. "Salah satu alasannya Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo karena ada sejarahnya," tegasnya.
Wabup Timbul menambahkan pembangunan di Kota Kraksaan tidak akan cepat tercapai tanpa adanya partisipasi dari semua tokoh agama dan masyarakat. Minimal masyarakat ikut memelihara apa yang sudah dibangun dan mendukung program-program pemerintah.
"Karena semua program itu dilakukan dengan tujuan demi kemajuan masyarakat. Bagaimana supaya masyarakatnya hidup dengan enak. Pemerintah Daerah terus berusaha bagaimana agar semua masyarakat tercover. Namun karena keterbatasan anggaran, maka dipilih yang benar-benar berhak menerimanya, " pungkasnya. (Maz)