SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Ada kisah yang sempat menggelikan hati dari Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon saat melaksanakan tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat Duan Lolat. Berawal saat seantero Kota Saumlaki dan sekitarnya diguyur hujan deras selama tiga hari berturut-turut tanpa henti, dirinya sempat berbincang bersama isteri untuk berencana beranjak menuju kebun miliknya, guna menanam beberapa anakan pohon pisang.
Niatnya tersebut tetap dilaksanakan, meski dalam keadaan hujan deras, demi hobi dan komitmennya menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan lokal ditengah musim pandemik covid 19 yang belum juga berkesudahan.
Setibanya di kebun dan melaksanakan niatnya, dirinya sempat berpikir tentang nasib masyarakat apabila sudah tiga hari berselang, hujan belum juga reda. Akhirnya, iapun mengajak beberapa personil Satpol PP KKT untuk meninjau langsung keadaan masyarakat di Kota Saumlaki, meski masih dalam keadaan basah kuyup.
Informasi yang diterima media ini, Kamis (7/5/2020), ketika melakukan pemantauan, dirinya mendapati kondisi banjir pada beberapa wilayah pemukiman warga. Salah satunya pada wilayah ruas jalan di depan Lorong Surya. Ternyata, penyebab wilayah tersebut tergenang air lantaran banyak terdapat sampah rumah tangga hingga potongan kayu, bebatuan, maupun batang pohon yang ikut hanyut oleh derasnya air sehingga tersumbat pada saluran drainase.
"Di daerah itu sudah tergenang air karena didapati banyak sampah rumah tangga yang tersumbat di drainase. Termasuk potongan kayu, batang pohon, bebatuan ikut tersumbat," tutur dirinya.
Bersama beberapa personil Satpol PP, dirinya tak segan turun langsung ke dalam saluran drainase dan membersihkan sampah yang ada. Hal menggelikan'pun terjadi.
Saat dirinya sibuk bergotong-royong, datang seorang ibu yang secara spontan menanyakan kepada salah satu personil Satpol berinisial KA yang saat itu berpakaian preman tentang siapa mereka dan dijawab dengan polos bahwa mereka adalah anggota Satpol PP. Mendengar jawaban tersebut, sang ibu lantas sempat bersyukur bahwa dirinya telah dibantu oleh aparat pemerintah karena memang itulah tugas dari pemerintah untuk membantu masyarakat.
"Puji Tuhan bapak-bapak datang bantu, karna ini tugas bapak-bapak. Beta selama ini minta bantu orang Olilit bersihkan saluran ini karna banyak sampah. Malahan beta sudah kasih tau bapak Jhon Kelmanutu lagi tapi antua seng bikin," kenang Bupati Fatlolon menirukan kalimat ibu yang tidak diketahui namanya kepada awak media di kediamannya.
Namun demikian, dirinya tetap tidak menanggapi kepolosan sang ibu yang spontan seakan memerintahkan dirinya untuk membersihkan saluran air dimaksud. Dirinya lantas tetap melaksanakan dengan sepenuh hati, apa yang disampaikan kepadanya. Sambil bekerja, dirinya sempat mendengar bisikan beberapa personil Satpol kepada sang ibu bahwa yang disuruh bekerja itu adalah seorang bupati. Ketika mengetahui bahwa yang diperintahkannya adalah seorang sosok bupati, sang ibu lantas tersadar dan meminta maaf berulang kali. Mendengar hal itu ungkap Fatlolon, dirinya tetap tidak menanggapi kepolosan salah satu warganya ini dengan tetap menyelesaikan pekerjaannya. Ia bahkan merasa geli bercampur prihatin akan kepolosan sang ibu.
Ia lanjut menuturkan, bahwa sesudah saluran air tidak lagi tersumbat, ia kemudian naik dan berpesan kepada sang ibu agar selalu membersihkan saluran air dari sampah dan tidak membuang sampah secara sembarangan agar hal yang sama tidak terulang dikemudian hari.
Satu hikmah yang dipetik dari cerita menggelikan ini lanjutnya, adalah ternyata masih ada warga yang belum mengenal sosok maupun rupa pimpinannya. Dirinya selalu berpikiran positif dan berjanji akan senantiasa mengabdikan jabatan yang dititipkan oleh Tuhan kepadanya untuk membangun dan mengabdi kepada seluruh lapisan masyarakat di Bumi Duan Lolat yang dicintainya. (ys)
Niatnya tersebut tetap dilaksanakan, meski dalam keadaan hujan deras, demi hobi dan komitmennya menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan lokal ditengah musim pandemik covid 19 yang belum juga berkesudahan.
Setibanya di kebun dan melaksanakan niatnya, dirinya sempat berpikir tentang nasib masyarakat apabila sudah tiga hari berselang, hujan belum juga reda. Akhirnya, iapun mengajak beberapa personil Satpol PP KKT untuk meninjau langsung keadaan masyarakat di Kota Saumlaki, meski masih dalam keadaan basah kuyup.
Informasi yang diterima media ini, Kamis (7/5/2020), ketika melakukan pemantauan, dirinya mendapati kondisi banjir pada beberapa wilayah pemukiman warga. Salah satunya pada wilayah ruas jalan di depan Lorong Surya. Ternyata, penyebab wilayah tersebut tergenang air lantaran banyak terdapat sampah rumah tangga hingga potongan kayu, bebatuan, maupun batang pohon yang ikut hanyut oleh derasnya air sehingga tersumbat pada saluran drainase.
"Di daerah itu sudah tergenang air karena didapati banyak sampah rumah tangga yang tersumbat di drainase. Termasuk potongan kayu, batang pohon, bebatuan ikut tersumbat," tutur dirinya.
Bersama beberapa personil Satpol PP, dirinya tak segan turun langsung ke dalam saluran drainase dan membersihkan sampah yang ada. Hal menggelikan'pun terjadi.
Saat dirinya sibuk bergotong-royong, datang seorang ibu yang secara spontan menanyakan kepada salah satu personil Satpol berinisial KA yang saat itu berpakaian preman tentang siapa mereka dan dijawab dengan polos bahwa mereka adalah anggota Satpol PP. Mendengar jawaban tersebut, sang ibu lantas sempat bersyukur bahwa dirinya telah dibantu oleh aparat pemerintah karena memang itulah tugas dari pemerintah untuk membantu masyarakat.
"Puji Tuhan bapak-bapak datang bantu, karna ini tugas bapak-bapak. Beta selama ini minta bantu orang Olilit bersihkan saluran ini karna banyak sampah. Malahan beta sudah kasih tau bapak Jhon Kelmanutu lagi tapi antua seng bikin," kenang Bupati Fatlolon menirukan kalimat ibu yang tidak diketahui namanya kepada awak media di kediamannya.
Namun demikian, dirinya tetap tidak menanggapi kepolosan sang ibu yang spontan seakan memerintahkan dirinya untuk membersihkan saluran air dimaksud. Dirinya lantas tetap melaksanakan dengan sepenuh hati, apa yang disampaikan kepadanya. Sambil bekerja, dirinya sempat mendengar bisikan beberapa personil Satpol kepada sang ibu bahwa yang disuruh bekerja itu adalah seorang bupati. Ketika mengetahui bahwa yang diperintahkannya adalah seorang sosok bupati, sang ibu lantas tersadar dan meminta maaf berulang kali. Mendengar hal itu ungkap Fatlolon, dirinya tetap tidak menanggapi kepolosan salah satu warganya ini dengan tetap menyelesaikan pekerjaannya. Ia bahkan merasa geli bercampur prihatin akan kepolosan sang ibu.
Ia lanjut menuturkan, bahwa sesudah saluran air tidak lagi tersumbat, ia kemudian naik dan berpesan kepada sang ibu agar selalu membersihkan saluran air dari sampah dan tidak membuang sampah secara sembarangan agar hal yang sama tidak terulang dikemudian hari.
Satu hikmah yang dipetik dari cerita menggelikan ini lanjutnya, adalah ternyata masih ada warga yang belum mengenal sosok maupun rupa pimpinannya. Dirinya selalu berpikiran positif dan berjanji akan senantiasa mengabdikan jabatan yang dititipkan oleh Tuhan kepadanya untuk membangun dan mengabdi kepada seluruh lapisan masyarakat di Bumi Duan Lolat yang dicintainya. (ys)