Kerajaan Spanyol berduka setelah salah satu anggotanya, yakni Putri Maria Teresa meninggal dunia akibat virus corona |
Madrid, Info Breaking News – Seorang putri anggota Kerajaan Spanyol meninggal dunia setelah positif mengidap virus corona.
Putri Maria Teresa dari Keluarga Cabang Bourbon-Parma tersebut menjadi korban corona pertama yang berasal dari keluarga kerajaan.
Wanita berusia 86 tahun meninggal dunia pada hari Kamis (26/3/2020) di Paris, Perancis. Kabar kematiannya diumumkan oleh saudaranya, Pangeran Sixto Enrique de Bourbon melalui sebuah tulisan di Facebook.
"Pada sore hari ini, saudara terkasih kami Maria Teresa de Bourbon-Parma dan Bourbon Busset, korban virus corona, meninggal di Paris dalam usia 86 tahun,"tulisnya.
Fox News, Sabtu (28/3/2020) melaporkan kabar dukacita tersebut terjadi tak lama setelah sepupu Putri Maria Teresa, yakni Raja Spanyol Felipe VI dinyatakan negatif corona.
Putri Maria Teresa lahir dari pasangan Pangeran Xavier, Duke Parma Piacenza dan Madeleine de Bourbon Busset pada 28 Juli 1933. Ia merupakan anggota Bourbon-Parma, keluarga cabang dari Dinasti Bourbon yang menguasai Spanyol, dan keturunan dari Dinasti Capetian Perancis.
Dia mengenyam pendidikannya di Perancis, dengan Peoplememberitakan dia pernah menjadi profesor di Sorbonne, dan Profesor Sosiologi di Madrid's Complutense University. Selama masa hidupnya, Putri Maria Teresa dikenal karena wawasannya yang luas serta gaya bicaranya. Ia juga aktif berperan sebagai aktivis sosialisme sehingga ia dikenal dengan julukan "Putri Merah".
Hingga saat ini, total pasien positif corona di Spanyol berjumlah 73.000 orang dimana 6.000 di antaranya tidak selamat.
Sebelumnya pada pekan ini, Pangeran Charles, putra tertua Ratu Elizabeth II sekaligus ahli waris Kerajaan Inggris juga dinyatakan positif tertular Covid-19. Prince of Wales kini menjalani isolasi di Skotlandia bersama istrnya, Camilla Duchess Cornwall.
"Saat ini beliau berada dalam keadaan baik, dan bekerja dari rumah selama beberapa hari terakhir seperti biasanya," ujar pihak Istana Clarence.
Lebih lanjut, pihak Istana mengaku belum mengetahui secara jelas bagaimana ayah dari Pangeran Harry dan Pangeran William itu bisa terserang virus corona.
Selain Pangeran Charles, pada pertengahan Maret, penguasa Monaco Pangeran Albert II yang berusia 62 tahun diumumkan juga positif menderita virus corona. ***Nadya