Raja Belgia, Albert II, mengakui seniman Delphine Boel sebagai anak dari hasil perselingkuhannya |
Jakarta, Info Breaking News -Akhirnya Mantan Raja Belgia Albert II tidak lagi menolak klaim bahwa ia adalah ayah seniman dan pematung Delphine Boel setelah melalui proses pertempuran di meja hijau selama beberapa tahun .Ini merupakan terobosan besar dalam skandal yang sudah berusia puluhan tahun.
Sebuah pernyataan yang disampaikan tim kuasa hukum Raja Albert II pada Senin (27/1/2020) mengatakan "kesimpulan ilmiah menunjukkan bahwa ia adalah ayah biologis dari Delphine Boel." Pernyataan ini disampaikan setelah Raja Albert II setuju melakukan uji DNA tahun lalu.
Pengakuan kerajaan itu segera mendominasi siaran berta malam di seluruh Belgia.
Boel telah berupaya memperjelas statusnya selama bertahun-tahun dan Raja Albert II tidak pernah menyangkal secara terbuka bahwa ia adalah ayah Boel, tetapi telah sejak lama menolak mengikuti uji DNA.
Raja Albert II, yang turun takhta pada 2013 karena alasan kesehatan, mengatakan bahwa jika masih ada argumen hukum, maka status hukum sebagai ayah tidak lagi harus sama dengan status sebagai ayah biologis. Ditambahkannya bahwa jika kasus itu harus berlanjut karena alasan prosedural, ia memutuskan untuk tidak melakukannya "agar dapat mengakhiri prosedur menyakitkan ini secara bermartabat."
Pengacara Boel, Marc Uyttendaele, mengatakan pada jaringan RTBF bahwa "kliennya menunjukkan reaksi lega, emosi, sekaligus bahwa luka ini tidak akan sembuh."
Isu tentang Raja Albert II dan ibu Boel, istri seorang pengusaha aristokrat yang kaya, telah berhembus selama beberapa tahun. Namun berita bahwa Raja Belgia itu mungkin memiliki seorang anak dengannya baru diketahui publik ketika biografi istrinya, Ratu Paola, diterbitkan pada 1999.
Enam tahun lalu, Boel – yang memiliki kemiripan yang mencolok dengan sejumlah anggota keluarga kerajaan – membuka proses pengadilan untuk membuktikan bahwa Raja Albert II adalah ayahnya.
Boel senantiasa mengatakan bahwa ia membawa kasus itu ke pengadilan karena marah akibat selalu ditolak atau disangkal oleh keluarga kerajaan.
Raja Albert menyinggung perselingkuhannya di masa lalu, dan mengatakan ia dan Ratu Paola telah melalui "krisis" pada akhir 1960an yang hampir menghancurkan perkawinan mereka, tetapi mereka berhasil mengatasi masalah perkawinan itu "lama sekali."Demikian pesan yang disampaikan dlam Natal 1999.