Sumbawa Barat, sasambonews - Kabupaten Sumbawa Barat mendapat kunjungan dari perwakilan Pemerintah Australia yaitu Michelle Lowe, Counsellor for Human Development, the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Jakarta.
Dalam kunjungan ini Michelle didampingi oleh David Coleman, Senior Education Adviser, the Department of Foreign Affairs
and Trade (DFAT) Canberra; Joanne Dowling, Facility Director TASS; Muhammad Adam, Program Manager for Education for Human Development, the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Jakarta; Richard Paulsen, Director Education, APAC Partnership Palladium
International; dan tim INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) Jakarta dan NTB.
Siswi SD menyambut Michelle Lowe Dengan mencium tangannya |
Tujuan dari kunjungan ini adalah agar pemerintah Australia dapat melihat dan mengamati secara langsung dampak dari pelaksanaan program INOVASI di kabupaten ini. Selain itu, melalui proses tatap muka dan diskusi dengan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, termasuk unsur-unsur tenaga kependidikan seperti pengawas sekolah, kepala sekolah dan
guru diharapkan ada umpan balik mengenai pelaksanaan program ini.
"Apa yang ditunjukkan INOVASI dengan metode-metode luar biasa mampu mempercepat pengembangan anak didik kita terutama dalam literasi. Banyak sekali inovasi-inovasi, metode-metode karena ruang yang cukup diberi oleh INOVASI. Jadi guru-guru semakin kreatif. Saya pikir ini sesuatu yang sangat baik dan oleh karena itu dalam setiap kesempatan saya atas nama pemerintah kabupaten ingin sekali mempertahankan INOVASI ini," ucap
Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M dalam kesempatan diskusi dengan Michelle dan tim di ruang rapat Bupati (Selasa 28/5).
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mendukung erat pelaksanan program INOVASI di wilayah ini. Terbukti dengan dukungan pendanaan melalui APBD. Sejak tahun 2017 sejumlah Rp 161 juta diberikan untuk mengimbaskan program rintisan Guru BAIK (Belajar – Aspiratif –
Inklusif – Kontekstual) ke 33 sekolah, Rp 75 juta untuk pelaksanaan lomba inovasi
pembelajaran tingkat Kabupaten Sumbawa Barat di tahun 2018. Di tahun yang sama
dukungan pendanaan dari APBD juga diberikan sebesar Rp 90 juta untuk kegiatan Temu
INOVASI di Sumbawa Barat, Rp 302 juta untuk pengimbasan program rintisan Guru BAIK, dan Rp 300 juta untuk pengadaan 3400 eksemplar buku. Sedangkan di tahun 2019, Rp 250.882.012 dana APBD disalurkan untuk mendukung pengimbasan program rintisan Guru BAIK ke 50 sekolah. Selain pendanaan tersebut, saat ini pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dengan INOVASI mendiskusikan dukungan APBD Rp 300 juta untuk pengimbasan
program literasi (PELITA-Peningkatan Kualitas Pembelajaran Literasi Kelas Awal) yang akan dimasukkan dalam APBD- Perubahan. "Terima kasih kepada pemerintah Sumbawa Barat atas dukungan mereka yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan program INOVASI termasuk komitmen memperluas pelaksanaan program rintisan dengan dana pemerintah daerah. Hari ini kita ingin mendengar
lebih banyak masukan dari bapak ibu tentang program INOVASI, bagaimana
keberlanjutannya, bagaimana tentang kegiatan yang akan datang, termasuk keberlanjutan programnya," ujar Michelle dalam kesempatan diskusi dengan Bupati dan aparatur pemerintah kabupaten lainnya seperti Dinas Dikpora, Bappeda & Litbang, Humas dan Protokol di ruang rapat Bupati, Komplek Perkantoran KTC-Taliwang (Selasa 28/5).
Kegiatan kunjungan ini diawali dengan penerimaan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang diwakili oleh Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, ST, di ruang kerja Wakil Bupati Komplek Perkantoran KTC-Taliwang (Senin 27/5). Michelle dan tim kemudian oleh
wakil bupati diundang mengikuti acara buka puasa bersama Gubernur NTB, Dr.
H.Zulkieflimansyah, di Maluk. Jereweh.
Di hari kedua kunjungan (Selasa 28/5), tim dibagi dalam dua kelompok untuk mengunjungi SDN Desa Beru dan SDN 1 Mura. Michelle mengunjungi SDN 1 Mura dan sempat melihat proses pembelajaran di kelas dua. Dalam kesempatan ini Michelle mengamati proses pembelajaran di kelas secara langsung yang dilanjutkan dengan proses diskusi dengan guru-guru yang telah mengikuti pelatihan dari program INOVASI serta kepala sekolah.
Sejauh ini, tercatat 35 fasilitator daerah, 469 jumlah total guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta 116 sekolah telah mendapat manfaat dari pelaksanaan program-program rintisan INOVASI melalui pelatihan-pelatihan dan pendampingan.