TEPA - BERITA MALUKU. Harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM), baik jenis premium/bensin, solar maupun minyak tanah yang dijual di Tepa, Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) perlu ditertibkan pihak berwenang. Pasalnya selama ini, harga jual BBM di wilayah tersebut tak sesuai dengan standar jual satu harga yang telah ditetapkan pemerintah secara nasional. Akibatnya, masyarakat Pulau Babar dari waktu ke waktu terus mengeluh soal harga kebutuhan pokok yang satu ini.
Penelusuran media ini di Tepa, ibukota Kecamatan Pulau-Pulau (PP) Babar, harga BBM terutama jenis premium atau bensin cukup mencolok. Persoalannya, sesuai standar harga normal (Rp.6.500) tak dipatuhi beberapa penjual BBM sehingga harga premium dipatok melambung tinggi hingga dua kali lipat atau lebih. Bahkan harga jual ini bisa naik lebih tinggi hingga capai lima kali lipat di tingkat pengecer jalanan bila terjadi kelangkaan stok BBM di wilayah tersebut.
"Harga jual BBM di Pulau Babar sangat mahal di bandingkan daerah lain di luar MBD, padahal kita tahu sudah ada satu harga BBM yang ditetapkan Pemerintah Pusat," ujar salah satu warga Babar kepada media ini, Selasa (5/3/2019).
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Tepa, Topol Mosse kepada wartawan mengatakan, harga jual BBM terutama bensin cukup mahal tak sesuai harga normal nasional.
"Contohnya, baru-baru ini harga bensin naik hingga Rp.30 ribu per liter. Harga ini kan terlalu mahal untuk kita, dan ini cukup memberatkan kita sebagai masyarakat kecil," tandas kades.
Mosse mengaku kesal sebab, selain bensin dijual dengan harga mahal di wilayahnya, bensin juga cepat habis di pasaran, padahal BBM baru beberapa pekan didatangkan dengan kapal ke Tepa.
Fenomena ini membuat masyarakat kesal. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten MBD atau pihak Muspika PP. Babar segera menyikapi persoalan ini, agar harga BBM bisa terkendali seperti yang ada di daerah lain di tanah air.
"Kita minta pemerintah daerah atau pihak muspika bisa atasi hal ini, sebab yang kita amati, minyak yang datang di Babar cepat habis di tangan agen minyak, tapi tak berapa lama sudah berada pada pedagang eceran pinggir jalan, dan dijual dengan harga tinggi. Pernah saya beli sendiri per liter Rp.35 ribu, rencananya saya mau tunjukan ke pihak Muspika sebagai bentuk protes masyarakat Babar," tandas kades.
Keluhan yang sama juga datang dari salah satu warga Desa Letsiara, Pulau Babar Boby Mosse. Pegawai honorer ini mengatakan bahwa harga BBM khususnya jenis premium cukup mencekik masyarakat Babar. padaha, dia mendengar program Presiden Jokowi tentang BBM satu harga di tanah air dari Sabang sampai Merauke di TV, namun kenyataannya, sampai saat ini dirinya tetap membeli bensin dengan harga Rp. 15 ribu per liter di waktu normal hingga Rp.35 ribu per liter di waktu BBM langka.
Informasi yang diperoleh, harga BBM yang resmi dijual oleh Pangkalan Minyak Tanah Sumber Mas Tepa, milik pengusaha RL, minyak tanah dijual Rp 5 ribu per liter, Solar per liter Rp. 15 ribu, dan Premium atau bensin per liter Rp. 10 ribu.
Pemilik Agen minyak tanah ini ketika dikonfirmasi mengakui walaupun bidang usahanya hanya sebagai pangkalan minyak tanah, namun dia bisa juga menjual minyak solar dan bensin.
Sesuai informasi, untuk penyediaan stok premium di Kecamatan PP Babar yang biasa disediakan pihak pangakalan tersebut sebanyak 30 ton per satu kali pengiriman BBM dari Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (MTB), hal tersbut disampaikan RL pemilik pankgkalan minyak tanah.
Sementara itu, sejumlah warga Babar meminta pihak terkait serius menyikapi persoalan dimaksud sehingga dinilai pemerintah daerah bisa peduli terhadap penderitaan yang masyarakat Babar rasakan selama ini. (ek)
Penelusuran media ini di Tepa, ibukota Kecamatan Pulau-Pulau (PP) Babar, harga BBM terutama jenis premium atau bensin cukup mencolok. Persoalannya, sesuai standar harga normal (Rp.6.500) tak dipatuhi beberapa penjual BBM sehingga harga premium dipatok melambung tinggi hingga dua kali lipat atau lebih. Bahkan harga jual ini bisa naik lebih tinggi hingga capai lima kali lipat di tingkat pengecer jalanan bila terjadi kelangkaan stok BBM di wilayah tersebut.
"Harga jual BBM di Pulau Babar sangat mahal di bandingkan daerah lain di luar MBD, padahal kita tahu sudah ada satu harga BBM yang ditetapkan Pemerintah Pusat," ujar salah satu warga Babar kepada media ini, Selasa (5/3/2019).
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Tepa, Topol Mosse kepada wartawan mengatakan, harga jual BBM terutama bensin cukup mahal tak sesuai harga normal nasional.
"Contohnya, baru-baru ini harga bensin naik hingga Rp.30 ribu per liter. Harga ini kan terlalu mahal untuk kita, dan ini cukup memberatkan kita sebagai masyarakat kecil," tandas kades.
Mosse mengaku kesal sebab, selain bensin dijual dengan harga mahal di wilayahnya, bensin juga cepat habis di pasaran, padahal BBM baru beberapa pekan didatangkan dengan kapal ke Tepa.
Fenomena ini membuat masyarakat kesal. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten MBD atau pihak Muspika PP. Babar segera menyikapi persoalan ini, agar harga BBM bisa terkendali seperti yang ada di daerah lain di tanah air.
"Kita minta pemerintah daerah atau pihak muspika bisa atasi hal ini, sebab yang kita amati, minyak yang datang di Babar cepat habis di tangan agen minyak, tapi tak berapa lama sudah berada pada pedagang eceran pinggir jalan, dan dijual dengan harga tinggi. Pernah saya beli sendiri per liter Rp.35 ribu, rencananya saya mau tunjukan ke pihak Muspika sebagai bentuk protes masyarakat Babar," tandas kades.
Keluhan yang sama juga datang dari salah satu warga Desa Letsiara, Pulau Babar Boby Mosse. Pegawai honorer ini mengatakan bahwa harga BBM khususnya jenis premium cukup mencekik masyarakat Babar. padaha, dia mendengar program Presiden Jokowi tentang BBM satu harga di tanah air dari Sabang sampai Merauke di TV, namun kenyataannya, sampai saat ini dirinya tetap membeli bensin dengan harga Rp. 15 ribu per liter di waktu normal hingga Rp.35 ribu per liter di waktu BBM langka.
Informasi yang diperoleh, harga BBM yang resmi dijual oleh Pangkalan Minyak Tanah Sumber Mas Tepa, milik pengusaha RL, minyak tanah dijual Rp 5 ribu per liter, Solar per liter Rp. 15 ribu, dan Premium atau bensin per liter Rp. 10 ribu.
Pemilik Agen minyak tanah ini ketika dikonfirmasi mengakui walaupun bidang usahanya hanya sebagai pangkalan minyak tanah, namun dia bisa juga menjual minyak solar dan bensin.
Sesuai informasi, untuk penyediaan stok premium di Kecamatan PP Babar yang biasa disediakan pihak pangakalan tersebut sebanyak 30 ton per satu kali pengiriman BBM dari Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (MTB), hal tersbut disampaikan RL pemilik pankgkalan minyak tanah.
Sementara itu, sejumlah warga Babar meminta pihak terkait serius menyikapi persoalan dimaksud sehingga dinilai pemerintah daerah bisa peduli terhadap penderitaan yang masyarakat Babar rasakan selama ini. (ek)