Ernadi saat melintas di Jl. Trans Sumatera | foto: KN |
KALIANDA, KALIANDANEWS - Ernadi (30) warga Desa Ulak Karang Selatan Kecampang Padang Utara terus mengayuh sepedanya di Jalan Lintas Trans Sumatera.
Di sepedanya terpampang banner ajakan mencoblos pada 17 April 2019 lengkap dengan gampar partai politik dan dua calon presiden RI, Jokowi dan Prabowo.
Tujuannya adalah Ibu Kota Indonesia Jakarta, dengan tujuan akhir kantor KPU pusat. Kepada Kaliandanews ia menerangkan perjalanannya kali ini adalah sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk tidak golput.
"Tujuannya hanya membantu mensosialisasikan dan membantu pihak penyelenggara pemilu," kata pria yang menyatakan dirinya relawan dempkrasi independen itu, (28/03/19).
Tak sedikit waktu yang ditempuh oleh Ernadi, ia mengaku sudah melakukan perjalanan dari kota Padang Sumatera Barat sejak satu bulan lalu dengan sepeda yang dibelinya dengan harga 220.000 rupiah itu.
"Kemarin dari padang 26 bulan Februari 2019 izin kita, mulai jalan hari rabu tanggal 26 februari itu juga, dari sumatera barat, satu bulan perjalanan," ungkapnya.
Ia juga menceritakan, dalam perjalanannya sebagai relawan demokrasi ia kerap mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat yang menganggap aksinya tersebut merupakan hal konyol.
"Ada kadang dijalan, ketemu orang bilang ngapain dek, daripada begini mending kamu ngurus diri kamu sendiri dulu," kata dia.
Tapi meskipun begitu, ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju DKI Jakarta. Ia juga menyempatkan diri mampir ke kantor KPU dan Bawaslu Kabupaten/kota yang ia lewati termasuk KPUD Lamsel dan Bawaslu Lamsel.
"Kita sering nonton berita, jadi ada banyak berita hoax, paling ngeri itu tentang sudah dicoblosnya 7 kontener surat suara, terus ditambah lagi berita berita salaing menjatuhkan dan pemilu inilah yang menjadi sasaran, timbulah keinginan saya jadi relawan demokrasi, saya beli sepedanya, saya minta izin dulu ke orang tua saya, orang tua saya nangis, karena nanya fikiran saya gimana gitu, tapi saya yakinkan orang tua saya dan saya dapat restu," jelas dia.
Ernadi saat di kantor Bawaslu Lamsel |
Sementara Ketua Bawaslu Lamsel Hendra Fauzi yang disinggahi oleh Ernadi mengatakan aksi pria 30 tahun tersebut merupakan hal yang mesti di apresiasi, sebab tak banyak orang yang mau menjadi relawan demokrasi dan ikut membantu pihak penyelenggara pemilu dengan melakukan aksi bersepeda seperti Ernadi.
"Kami dari bawaslu merasa bangga karena ada sosok yang menyuarakan demokerasi, karena jarang sekali ada orang seperti ini, bersepeda untuk mensosialisasikan pemilu," tutur Fauzi. (Kur)