Jakarta, Info Breaking News - Dengan gaya khasnya yanng selalu berapi api, Capres 02, Prabowo Subianto mengatakan, jika ia sebagai presiden akan langsung memecat pihak yang melaporkan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun ke depan tidak ada negara yang akan menginvansi Indonesia.
"Kalau saya presidennya, ya saya ganti itu yang kasih briefing itu," kata Prabowo dalam debat capres ke-4 di Hotel Sangri-La, Jakarta, Sabtu malam (30/3).
Prabowo menyampaikan pernyataan tersebut menanggapi jawaban capres nomor urut 01 yang menyampaikan, sesuai laporan dari intelijen strategis, bahwa dalam kurun waktu 20 tahun ke depan hampir tidak ada negara yang akan menginvansi Indonesia.
Prabowo akan langsung memecat intelijen yang melaporkan demikian, karena ia mengaku mengalami langsung ketika menjadi anggota ABRI, kini TNI. Para jenderal saat itu juga menyampaikan tidak akan terjadi perang.
"Karena saya mengalami, tidak benar, tidak boleh ada yang mengatakan dalam sekian tahun tidak akan ada perang, kita tahu niat orang lain, kita tidak tahu. Saya menerima briefing waktu saya mau dilantik, 20 tahun tidak akan perang, tahun depan kita ke Timtim," katanya.
Menurut Prabowo, laporan intelijen seperti di atas, merupakan penyakit bangsa Indonesia, yaitu selalu memberi laporan ABS, asal bapak senang.
"Kok berani laporan ke panglima tertinggi seperti itu. Saya kira masalah ini bukan salah Bapak, tapi perlu Bapak cek kembali yang briefing-brifing Bapak itu," ujarnya.
Prabowo menuturkan, waktu masih menjadi Letnan Dua (Letda) tahun 1974 mendapat pengarahan dari para jenderal bahwa dalam kurun waktu 20 tahun ke depan tidak akan terjadi perang terbuka.
"Tahu-tahu tahun 1974, Timtim meletus. Saya letnan dua berangkat ke Timtim, Pak. Padahal jenderal-jenderal saya memberi pengarahan dalam 20 tahun tidak ada perang," katanya.
Perdebatan dalam sesi Capres malam tadi menjadi renungan bagi publik, apakah soal perang itu terpikirkan bahwa sudah sekian lama ini banyak terjada peperangan melawan kebatilan dengan diusiknya kedamaian berbangsa, begitu juga perang terhadap kemiskinan yang belum pernah dipikirkan, begitu lagi perang terhadap narkoba dan memerangi korupsi yang bikin rakyat tambah sengsara. Mungkin perang ini yang lebih utama, ketimbang memikirkan invasi dan akibatnya banyak uang terseret untuk membeli alutsita. Woiiii pikirkan dan prioritaskan peperangan terhadap kemiskinan dan korupsi ,narkoba dan perang batin melihat persoalan hukum yang masih tajam kebawah tapi tumpul keatas. *** Candra Wibawanti.