Jakarta, Info Breaking News – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) belakangan ini makin mewabah di berbagai wilayah di Indonesia. Kehadiran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut tak jarang memakan korban jiwa.
Salah satu gejala awal terjadinya DBD ialah demam. Namun, kebanyakan orang sering terkecoh dengan demam flu biasa yang juga sering terjadi di musim hujan seperti sekarang ini.
Lalu, bagaimana cara membedakan demam flu biasa dengan demam pada DBD?
Seorang anggota Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dokter Frans Abednego Barus, SpP menyebut bahwa keduanya sulit bahkan tak dapat dibedakan. Tetapi, jika hingga hari ketiga demam tetap berlanjut, pasien dianjurkan untuk menjalani tes darah pada hari keempat atau kelima.
"Pokoknya hari ketiga demam nggak hilang, hari keempat atau kelima langsung tes darah," ungkapnya.
Demam yang tidak kunjung turun harus diwaspadai, karena demam merupakan tanda awal dari sejumlah penyakit seperti flu, DBD, atau thypoid (tipes). Dan demam dari ketiganya tidak bisa dibedakan.
Lebih lanjut dokter Frans mengatakan demam yang naik dan turun atau kerap disebut fase pelana kuda harus lebih diwaspadai.
"Maka dari itu harus terus masuk pemantauan. Kecenderungan demam turun bisa-bisa trombosit turun dan DHF (Dengue Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah Dengue)," tandas dia. ***Deviane
"Maka dari itu harus terus masuk pemantauan. Kecenderungan demam turun bisa-bisa trombosit turun dan DHF (Dengue Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah Dengue)," tandas dia. ***Deviane