Abu Dhabi, Info Breaking News – Demi menyeimbangkan pasar, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyebut pihaknya akan melakukan pengurangan produksi minyak global sebesar satu juta barel per hari. Pernyataan itu sejalan dengan keputusan Riyadh yang rencana untuk memangkas produksi sebesar 500 ribu barel per hari mulai Desember nanti.
"Analisis teknis yang kami tinjau kemarin menunjukkan bahwa kami memerlukan pengurangan produksi minyak mendekati satu juta barel per hari untuk menyeimbangkan pasar," kata Khalid al-Falih, dalam sebuah konferensi energi di Abu Dhabi, dilansir dari AFP, Selasa (13/11/2018).
Pengurangan produksi minyak dari tingkat produksi ini sebetulnya sudah diusulkan sejak Oktober lalu.
Di sisi lain, Rusia yang juga merupakan salah satu produsen utama lainnya mengaku tidak mau terburu-buru dan hanya mengambil posisi atau pendekatan dengan cara menunggu dan melihat situasi serta kondisi dari pasar minyak di dunia.
"Saya tidak ingin fokus hanya pada pemotongan produksi. Ini bukan tujuan akhir untuk memotong atau tidak memotong. Saya pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana pasar berlangsung karena tujuan utama kami adalah stabilitas pasar," kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak.
Diketahui, harga minyak dunia telah merosot seperlima dari nilainya selama sebulan terakhir karena kelebihan pasokan dan adanya tanda-tanda dampak yang lebih lembut dari perkiraan dari sanksi terhadap ekspor minyak mentah Iran. Meski begitu, harganya sempat naik pada Senin waktu setempat setelah Riyadh mengumumkan rencana untuk memangkas produksi.
Keputusan itu diambil Arab Saudi sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran kelebihan pasokan. Falih mengatakan Arab Saudi selaku pemasok minyak terbesar dunia akan memangkas produksinya sebesar 500 ribu bpd pada Desember untuk membantu menstabilkan pasar.
Adapun 15 anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), termasuk Arab Saudi, telah memompa lebih dari sepertiga dari pasokan minyak mentah global.
"Setiap keputusan resmi mengenai pengurangan produksi global akan dilakukan pada pertemuan tingkat menteri kunci untuk produsen OPEC dan non-OPEC di Wina pada awal Desember," tuturnya.
Produsen minyak akan terus mengevaluasi data pasar sebelum KTT Wina. "Tetapi jika kita perlu memangkas produksi sebesar satu juta bph, kita akan lakukan," tegas Falih.
Sementara itu, Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei mengatakan menyeimbangkan pasar akan membutuhkan perubahan dalam strategi produsen.
"Minyak mentah adalah pasar yang dinamis. Kami tidak perlu bereaksi berlebihan terhadap penurunan harga," ungkap Mazrouei. ***Nadya