Sihar Sitorus |Foto: istimewa |
Medan,- Keikutsertaan Sihar Sitorus dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut 2018 harus dimanfaatkan dengan baik oleh warga Sumut yang ingin maju. Karena calon wakil gubernur nomor urut dua ini menawarkan paradigma baru dalam membangun daerah kita yang tercinta ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr Immanuel E S Sebayang, SE MM dalam satu diskusi ringan bersama wartawan di kediamannya di Medan, Minggu (1/4/2018). Akademisi yang menjadi tenaga pengajar di salah satu perguruan tinggi ternama di Medan tersebut menilai Sihar adalah pasangan yang tepat untuk Djarot Saiful Hidayat. Karena memiliki latar belakang yang sukses menjadi seorang entrepreneur.
Di sisi lain, pengalaman Sihar dalam membangun dunia usaha sudah terbukti bagus dan bersih. Sehingga memiliki nilai tawar yang sangat tinggi terhadap publik. "Ini saatnya kita melihat dengan objektif, kebutuhan dan tantangan Sumut ke depan bukan hanya sekadar janji dan mimpi. Tetapi tawaran untuk maju bersama, seperti yang dibuat pasangan Djoss ini. Djarot menjanjikan pemerintah yang bersih, Sihar memberikan tawaran pengembangan daerah yang sistematis," katanya.
Sekretaris Association of Lecture for Financial and Economic Development (ALFED) atau Asosiasi Dosen untuk Pengembangan Literasi Keuangan dan Ekonomi Korda Sumut ini mengatakan bahwa program-program yang ditawarkan pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan ini sangat realistis. Misalnya ketika mereka menjanjikan, pengurangan jumlah pengangguran maka mereka akan memberikan ruang kerja yang luas. Ruang kerja bukan hanya pada pembukaan industri-industri besar.
Melainkan memberikan ruang kepada warga untuk menjadi enterpreneur baru lewat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik dari segi ekonomi kreatif, pengembangan usaha secara mandiri maupun penciptaan daya saing usaha yang baik.
Pada dasarnya menurut Immanuel program tersebut adalah program penataan kehidupan SDM yang baik. Pada akhirnya akan memberikan ruang baru bagi warga dalam menata kehidupan yang positif. Secara otomatis akan memberikan motivasi kepada warga untuk sama-sama maju karena sudah memiliki dukungan dari pemerintah yang kondusif. Jika sudah demikian, maka paradigma warga juga akan berubah, tingkat kesejahteraan Sumut akan meningkat, kriminalitas menurun. Tingkat daya saing warga berkembang, pengangguran menurun.
"Yang ditawarkan sesungguhnya adalah paradigma baru dalam arti yang luas. Bahasa sederhananya mereka memiliki model utama, pola atau metode untuk meraih beberapa jenis tujuan untuk memperbaiki Sumut dari kejenuhan yang ada di warga saat ini," katanya.
Immanuel menambahkan bahwa kendala yang lazim terjadi dalam pengembangan daerah terletak pada sistem dan paradigma. Karena itu jika sistem sudah diperbaiki, maka akan muncul paradigma baru. "Jika semua urusan mudah dan transparan, maka tingkat spekulasi dalam pengembangan kan akan ditekan. Sehingga masyarakat bisa bekerja dengan lebih baik, foks dan memenuhi kehidupan nya dengan baik juga," katanya. (red/rls)