Warga Sari Rejo bersama Sihar |Foto: Istimewa |
MEDAN,- Masyarakat Kelurahan Sari Rejo meminta kepada Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus untuk mendatangkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Mereka ingin bertemu orang nomor 1 di tanah air itu untuk mengadu agar konflik lahan yang berkepanjangan dapat terselesaikan.
Hal tersebut disampaikan warga Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia secara langsung saat bersilaturahmi dengan pasangan Djarot Saiful Hidayat pada Pemilihan Gubernur Sumut itu di Jalan Mawar, Minggu (25/3) siang. "Kami harapkan Bapak sebagai mediator hadirkan Pak Presiden dan bertemu dengan kami. Karena, gubernur belum tentu bisa menyelesaikan masalah yang kami hadapi. Hanya Presiden yang bisa menuntaskan konflik ini," ungkap Moses yang mewakili warga.
Konflik yang telah masuk ke ranah hukum ini telah berkekuatan hukum tetap (inkrah). Dimana, Mahkamah Agung (MA) menetapkan lahan di Kelurahan Sari Rejo sah dimiliki warga. Keputusan inkrah tersebut tak membuat konflik berhenti, hingga warga yang telah mendiami lahan tersebut sejak 1948 itu tak tahu harus mengadu kemana. "Ini juga sesuai dengan program Presiden RI Jokowi yang memberikan sertifikat tanah bagi masyarakat," ujarnya.
Moses menyebutkan, warga telah mendiami lokasi tersebut sejak 1948 lalu. Hingga sekarang, tercatat 28 ribu jiwa lebih yang mendiami Kelurahan Sari Rejo itu. Apalagi berbagai fasilitas agama, kesehatan, hingga pendidikan telah berdiri di wilayah tersebut.
Mendengar keluhan warga tersebut Sihar mengatakan, hal inilah yang mendasari pihaknya yang mengusung tagline 'Semua Urusan Mudah dan Transparan' yang disingkat SUMUT. Dirinya Pun akan berupaya menyampaikan konflik berkepanjangan yang dihadapi warga tersebut untuk mendapat pengakuan atas kepemilikannya atas tanah. "Perjuangan sejak 1948 hingga sekarang akan saya coba mediasikan dengan Pak Presiden. Namun, hal tersebut tak mudah. Ada tahapan yang harus dilalui. Tahapan utama, ayo menangkan Djoss," ujar Sihar yang disambut teriakan warga Djoss.
Dirinya pun menyebutkan, Sumut yang memiliki tingkat kebahagiaan terendah menunjukkan, banyaknya tekanan hidup yang dihadapi masyarakat. "Yang kita rasakan saat ini, kondisi Sumut adalah provinsi dengan tingkat kebahagiaan terendah nomor 33 dari 34 provinsi se-Indonesia. Ini dikarenakan makna dan tujuan hidup. Dengan potensi dan kekayaan yang dimiliki Sumut, tidak sepatutnya kita berada di posisi itu," sebut mantan EXCO PSSI tersebut.
Pada kesempatan itu, Sihar mengajak masyarakat untuk menggunakan hak suara dan menangkan Djoss pada Pilgub Sumut 2018 yang digelar pada 27 Juni mendatang. Pada silaturahmi yang berlangsung, turut dihadiri Ketua DPD IPK Kota Medan Thomas Purba dan seluruh jajarannya, tokoh masyarakat, Saga Dewan, serta warga Kelurahan Sari Rejo. Berikan Dukungan
dalam kesempatan silaturahmi dengan Cawagub Sumut Sihar Sitorus, tokoh masyarakat Saga Dewan menegaskan jika warga Kelurahan Sari Rejo komit menangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus pada Pemilihan Gubernur Sumut 2018 mendatang. "Warga yang hadir disini pasti pilih Djoss. Kita wajib memenangkan Djoss, tidak ada pilihan lain," teriak Saga.
Dirinya pun berharap, bila pasangan calon (Paslon) nomor urut dua yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu diamanatkan memimpin Sumut periode 2018-2023 dapat memberikan harapan untuk lebih baik kedepannya. "Apabila jadi Gubernur Sumut, akan berubah lebih baik lagi. Perjalanan Pak Djarot mulai dari Wali Kota Blitar hingga Gubernur DKi Jakarta, tentunya banyak pengalaman yang akan diterapkan akan membangun Sumut kedepannya," pungkasnya. (Red/rls)