Warga Desa Kemiri mengikuti acara nonton bareng film G30S/PKI di balaidesa setempat. (foto: nanang) |
Warga masyarakat setempat tampak antusias mengikuti kegiatan nonton bareng itu. Mereka secara berbondong-bondong memadati pendopo balaidesa untuk nonton bareng sambil menikmati suguhan kopi dan jajanan tradisional yang disediakan panitia. Tak hanya orang dewasa, nonton bareng juga diikuti oleh siswa SD, SMP, dan SMA.
Amin, salah satu warga Desa Kemiri menyambut senang adanya kegiatan nobar film G30S/PKI di desanya. Menurutnya kegiatan ini bisa mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang sejarah bangsa yang pernah mengalami pemberontakan yang puncaknya terjadi pada 30 September 1965 lalu.
"Dengan nonton bareng ini, generasi muda bisa belajar bersama tentang sejarah perjuangan bangsa dalam melawan pemberontakan. Kami sangat mendukungnya," ucapnya singkat.
Sementara itu Kepala Desa Kemiri, Sutrisno menjelaskan bahwa kegiatan nonton bareng G30S/PKI di balaidesa sengaja dilakukan untuk menanamkan persatuan dan kesatuan serta rasa cinta terhadap Negara Republik Indonesia. Dengan cara melawan segala bentuk pemberontakan yang bisa mengancam keutuhan NKRI.
"Kami tidak hanya melakukan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan psikis terhadap generasi muda Desa Kemiri dan menumbuhkan nasionalisme lewat nobar film seperti ini," kata Sutrisno, Sabtu malam.
Dalam acara tersebut, hadir pula Babinsa Rasi selaku perwakilan Koramil Jepon, dan Bhabinkamtibmas Seger Samsuri perwakilan Polsek Jepon. Mereka turut mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di balaidesa Kemiri itu.
"Kami memberikan apresiasi terhadap tingginya antusiasme warga Desa Kemiri untuk nonton bareng film G 30/S PKI ini sebagai salah satu upaya untuk mengikis ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," ucap Rasi.
Sejalan dengan hal tersebut Bapak Seger Samsuri menyatakan bahwa ideologi komunis sangat berbahaya untuk Indonsia.
"Kita harus selalu waspada terhadap bahaya laten komunis, karena tidak akan pernah terlihat pergerakannya secara nyata. Jika ada indikasi komunis, laporkan saja," tegasnya.
Salah satu warga yang mengikuti acara tersebut Suwarjo menyatakan sangat senang dan menurutnya kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat generasi muda untuk tidak terpancing dan terkontaminasi dengan paham komunis. (nanang / jo-ib)