BERITA MALUKU. Provinsi Maluku berada pada posisi nomor empat epidemi penyakit malaria di Indonesia, karena itu dinas kesehatan setempat berupaya untuk mengeliminasinya.
"Harapannya kita bisa bebas malaria. Tujuan eleminasi ini ke depannya tidak ada lagi pasien maupun warga yang kena penyakit itu, atau setidaknya jangan ada penderita yang meninggal dunia," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. Adonia Rerung di Ambon, Minggu (30/4/2017).
Ia mengatakan, dua kabupaten dan satu kota di Maluku dengan angka penularan cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir adalah Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kota Ambon.
Terkait itu, Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Maluku setahun lalu melakukan pembagian kelambu berinsektisida kepada ribuan masyarakat.
Ditargetkan, Indonesia bebas dari epidemi malaria pada 2030.
Pembagian kelambu diinisiasi oleh Gubernur Maluku Said Assagaf di Lapangan Merdeka Ambon, menandai puncak peringatan Hari Malaria Sedunia yang digelar di provinsi itu.
Obat gratis Dinas Kesehatan Maluku juga telah berkoordinasi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh, agar digelar pembahasan penanganan epidemi malaria di Maluku.
"Tahun 2030 sudah harus eliminasi malaria di seluruh Indonesia itu sebabnya digenjot betul untuk prosesnya. Kita kemarin ada video conference dengan Dirjen P2P untuk nanti akan ada kegiatan di kantor gubernur pada 20 -23 Mei, terkait upaya eliminasi malaria," katanya.
Di Maluku, kata Adonia lagi, pihaknya menjalankan upaya eliminasi epidemi malaria dengan tindakan pengobatan yang benar dan melibatkan laboratorium kesehatan untuk melakukan diagnosa pada pasien yang diduga terjangkit malaria.
Setiap dokter diharuskan untuk memberikan obat anti malaria kepada pasien setelah ada hasil diagnosa dari laboratorium, guna mencegah terjadinya resistensi terhadap obat tersebut.
"Dokter tidak boleh lagi sembarang memberi obat malaria, apalagi masyarakat panas sedikit minum klorokuin padahal belum tentu malaria, tindakan itu menyebabkan resistensi. Sekarang pemerintah sudah memproduksi obat khusus malaria gratis dan disebarkan ke puskesmas-puskesmas," katanya.
"Harapannya kita bisa bebas malaria. Tujuan eleminasi ini ke depannya tidak ada lagi pasien maupun warga yang kena penyakit itu, atau setidaknya jangan ada penderita yang meninggal dunia," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dr. Adonia Rerung di Ambon, Minggu (30/4/2017).
Ia mengatakan, dua kabupaten dan satu kota di Maluku dengan angka penularan cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir adalah Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kota Ambon.
Terkait itu, Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Maluku setahun lalu melakukan pembagian kelambu berinsektisida kepada ribuan masyarakat.
Ditargetkan, Indonesia bebas dari epidemi malaria pada 2030.
Pembagian kelambu diinisiasi oleh Gubernur Maluku Said Assagaf di Lapangan Merdeka Ambon, menandai puncak peringatan Hari Malaria Sedunia yang digelar di provinsi itu.
Obat gratis Dinas Kesehatan Maluku juga telah berkoordinasi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh, agar digelar pembahasan penanganan epidemi malaria di Maluku.
"Tahun 2030 sudah harus eliminasi malaria di seluruh Indonesia itu sebabnya digenjot betul untuk prosesnya. Kita kemarin ada video conference dengan Dirjen P2P untuk nanti akan ada kegiatan di kantor gubernur pada 20 -23 Mei, terkait upaya eliminasi malaria," katanya.
Di Maluku, kata Adonia lagi, pihaknya menjalankan upaya eliminasi epidemi malaria dengan tindakan pengobatan yang benar dan melibatkan laboratorium kesehatan untuk melakukan diagnosa pada pasien yang diduga terjangkit malaria.
Setiap dokter diharuskan untuk memberikan obat anti malaria kepada pasien setelah ada hasil diagnosa dari laboratorium, guna mencegah terjadinya resistensi terhadap obat tersebut.
"Dokter tidak boleh lagi sembarang memberi obat malaria, apalagi masyarakat panas sedikit minum klorokuin padahal belum tentu malaria, tindakan itu menyebabkan resistensi. Sekarang pemerintah sudah memproduksi obat khusus malaria gratis dan disebarkan ke puskesmas-puskesmas," katanya.