BERITA MALUKU. Kebakaran yang terjadi di ruangan kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Tual, yang berada di Kantor Wali Kota Tual, pada Minggu 26 Febuari lalu, menyebabkan berbagai dokumen penting, salah satunya tenaga honorer yang berada di dalam ruangan ikut terbakar.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wali kota Tual Adam Rahayaan mengungkapkan, dirinya sudah mengintruksikan langsung kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP), untuk mendata kembali arsip-arsip tenaga honorer, untuk diajukan kembali, agar segera bisa diselesaikan hak-haknya.
"Saya sudah meminta masing-masing SKPD untuk mendata ulang tenaga honrer, sehingga dibuat Surat Keputusan (SK) yang baru untuk diberikan hak dari honorer," ujar Wali kota Tual, Adam Rahayaan di Ambon, Kamis (30/3/2017).
Dijelaskan, data tenaga honorer yang hangus terbakar sebanyak 3.000 lebih, terdiri dari 2.000 tenaga honorer lama, dan 1.000 lebih tenaga honorer baru.
Selain tenaga honorer, dirinya juga meminta kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengumpulkan kembali SK pengangkatan dan berkas-berkas kepegawaian lainnya, untuk didata kembali.
Selain menghanguskan dokumen penting, kata Rahayaan, uang ratusan juta yang berada diruang tersebut ikut hilang. Dimana uang ratusan tersebut belum bisa dipastikan diperuntukan untuk anggaran apa.
Dirinya mengakui, sementara ini kepolisian dari Polres Maluku Tenggara dibantu kepolisian dari Makassar, sementara melakukan olah TKP dan penyidikan. Dari hasil penyidikan tersebut baru bisa diketahui penyebab terbakarnya kantor BKD serta uang ratusan juta yang hilang.
"Kita meminta bantuan kepolisian dari Makassar untuk menyelidiki melalui CCTV, dari hasil penyelidikan tersebut baru bisa diketahui siapa yang mengambil uang tersebut. Dan mengapa uang tersebut ditinggalkan di dalam ruangan. Mengingat setiap uang yang dikeluarkan seharusnya habis dinggunakan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Kebakaran yang berlangsung sekira pukul 19.30 Wit, pada Minggu 26 Febuari lalu itu, menghanguskan seisi ruangan kantor tersebut. Untuk memadamkan kobaran api, dua unit mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota Tual langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Pemadaman juga dibantu satu unit mobil water canon milik Polres Maluku Tenggara dan mobil pemadam milik Lanal Tual. Tak hanya itu warga juga mengerahkan sejumlah mobil tangki air untuk membantu memadamkan kebakaran tersebut.
Kebakaran baru berhasil dipadamkan pada pukul 20.30 atau satu jam kemudian, setelah warga bersama petugas pemadam kebakaran polisi dan TNI AL, berupaya memadamkan korbaran api.
Menindaklanjuti hal tersebut, Wali kota Tual Adam Rahayaan mengungkapkan, dirinya sudah mengintruksikan langsung kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP), untuk mendata kembali arsip-arsip tenaga honorer, untuk diajukan kembali, agar segera bisa diselesaikan hak-haknya.
"Saya sudah meminta masing-masing SKPD untuk mendata ulang tenaga honrer, sehingga dibuat Surat Keputusan (SK) yang baru untuk diberikan hak dari honorer," ujar Wali kota Tual, Adam Rahayaan di Ambon, Kamis (30/3/2017).
Dijelaskan, data tenaga honorer yang hangus terbakar sebanyak 3.000 lebih, terdiri dari 2.000 tenaga honorer lama, dan 1.000 lebih tenaga honorer baru.
Selain tenaga honorer, dirinya juga meminta kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengumpulkan kembali SK pengangkatan dan berkas-berkas kepegawaian lainnya, untuk didata kembali.
Selain menghanguskan dokumen penting, kata Rahayaan, uang ratusan juta yang berada diruang tersebut ikut hilang. Dimana uang ratusan tersebut belum bisa dipastikan diperuntukan untuk anggaran apa.
Dirinya mengakui, sementara ini kepolisian dari Polres Maluku Tenggara dibantu kepolisian dari Makassar, sementara melakukan olah TKP dan penyidikan. Dari hasil penyidikan tersebut baru bisa diketahui penyebab terbakarnya kantor BKD serta uang ratusan juta yang hilang.
"Kita meminta bantuan kepolisian dari Makassar untuk menyelidiki melalui CCTV, dari hasil penyelidikan tersebut baru bisa diketahui siapa yang mengambil uang tersebut. Dan mengapa uang tersebut ditinggalkan di dalam ruangan. Mengingat setiap uang yang dikeluarkan seharusnya habis dinggunakan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Kebakaran yang berlangsung sekira pukul 19.30 Wit, pada Minggu 26 Febuari lalu itu, menghanguskan seisi ruangan kantor tersebut. Untuk memadamkan kobaran api, dua unit mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota Tual langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Pemadaman juga dibantu satu unit mobil water canon milik Polres Maluku Tenggara dan mobil pemadam milik Lanal Tual. Tak hanya itu warga juga mengerahkan sejumlah mobil tangki air untuk membantu memadamkan kebakaran tersebut.
Kebakaran baru berhasil dipadamkan pada pukul 20.30 atau satu jam kemudian, setelah warga bersama petugas pemadam kebakaran polisi dan TNI AL, berupaya memadamkan korbaran api.