Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penanganan darurat bencana banjir ini masih berlangsung. Menurutnya, 12 titik banjir berada di 7 kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
"Titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya Sungai Maek," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/3).
Dampak banjir juga berimbas terputusnya jalan negara yang menghubungkan Sumbar-Riau. Sutopo mengatakan, jalur tidak bisa dilalui lantaran terdapat 13 titik lokasi longsor di wilayah tersebut.
"Delapan mobil tertimpa longsor. Sampai saat ini sementara diketahui empat orang meninggal dunia," ujar Sutopo.
Tim gabungan BPBD Lima puluh kota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, dan para Relawan kini tengah berupaya membersihkan material longsor tersebut. Logistik dan bantuan perahu karet untuk evakuasi belum bisa masuk lantaran terhalang di tiga titik longsor yang lebih besar.
Sutopo menambahkan, hingga kini saluran komunikasi masih sulit dilakukan lantaran PLN mesti mematikan arus listrik. Beberapa daerah di kawasan tersebut mengalami blank spot sinyal.
"Pendataan warga terdampak banjir terutama di Kec Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK/jiwa terdampak belum dapat terlaporkan," paparnya.