BERITA MALUKU. Kios Pasar Binaiya Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang baru selesai dikerjakan oleh PT. Prima Konstruksi, Tahun Anggaran (TA) 2016 lalu, beberapa hari belakangan diterpa hujan intensitas ringan, namun area pasar digenangi air hujan. Akibatnya, sebahagian pedagang mengeluh dan berharap ada perhatian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Malteng.
"Kami merasah risih saja, kalau hujan terus, dagangan kami bisa basah semua. Apalagi disini ada yang memajang dagangan pakaian dan sembako di teras pasar. Kami harap, ada perhatian pihak dinas," tutur salah satu pedagang yang enggan namanya dimediakan, Rabu (29/3/2017).
Sementara itu, pihak Disperindag Malteng, dalam hal ini kabid Industri Fadli Tuarita, yang merupakan PPTK pada Proyek tersebut, Kamis (30/3/2017), telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor maupun konsultan yang masih bertanggung jawab pada pasar tersebut.
"Pasar ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga apa yang masih menjadi persoalan konstruksi pasar ini masih tanggung jawab Kontraktor. Dan sekarang kontraktor dan para pekerja serta konsultan sudah disini dan melihat apa yang menjadi masalah rembesan pada rabat pasar," beber Fadli, saat berkunjung bersma utusan kontraktor PT. Prima serta konsultan meninjau pasar tersebut.
Sementara Nano yang merupakan konsultan pada Proyek rehab pasar tersebut, kepada pekerja mengatakan, terjadinya rembesan pada rabat dan lisplang pasar yang mengakibatkan hampir semua depan los pasar tergenang air ujan itu dikarenakan pipa pembuangan yang tertera pada mulut atap pasar terlalu simetris, akhirnya air tidak keluar sesuai jalur pipa pembuangan.
"Ini karena pipa pembuangan disetel tidak pake timbang. Ini pasti rata pipanya, sehingga air hujan tidak mengalir sesuai jalurnya," ucap nano kepada pekerja.
Tidak hanya itu, menurutnya, air yang tergenang pada lorong los pasar diakibatkan karena lantai pada dasar lorong tidak dibatasi sehingga air yang mengalir dari jalan pasar masuk lorong los pasar tersebut.
"Ini lantai harus diberi batas agar air dari luar tidak masuk."
Sementara untuk memenyelesaikan masalah tersebut, Yadi Idris Keiya yang merupakan bagian Perusahaan PT. Prima Konstruksi mengatakan, besok Jum'at, pekerja sudah mulai tangani masalah tersebut.
"Masih dalam komunikasi. Jadi kalau tidak ada halangan, besok sudah bisa kerja. Dan kita juga sesuai dengan kondisi pedagang. Kita usahakan dalam memperbaikinya pasar ini, tidak bertabrakan dengan aktifitas pedagang," tandas Yadi.
"Kami merasah risih saja, kalau hujan terus, dagangan kami bisa basah semua. Apalagi disini ada yang memajang dagangan pakaian dan sembako di teras pasar. Kami harap, ada perhatian pihak dinas," tutur salah satu pedagang yang enggan namanya dimediakan, Rabu (29/3/2017).
Sementara itu, pihak Disperindag Malteng, dalam hal ini kabid Industri Fadli Tuarita, yang merupakan PPTK pada Proyek tersebut, Kamis (30/3/2017), telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor maupun konsultan yang masih bertanggung jawab pada pasar tersebut.
"Pasar ini masih dalam masa pemeliharaan, sehingga apa yang masih menjadi persoalan konstruksi pasar ini masih tanggung jawab Kontraktor. Dan sekarang kontraktor dan para pekerja serta konsultan sudah disini dan melihat apa yang menjadi masalah rembesan pada rabat pasar," beber Fadli, saat berkunjung bersma utusan kontraktor PT. Prima serta konsultan meninjau pasar tersebut.
Sementara Nano yang merupakan konsultan pada Proyek rehab pasar tersebut, kepada pekerja mengatakan, terjadinya rembesan pada rabat dan lisplang pasar yang mengakibatkan hampir semua depan los pasar tergenang air ujan itu dikarenakan pipa pembuangan yang tertera pada mulut atap pasar terlalu simetris, akhirnya air tidak keluar sesuai jalur pipa pembuangan.
"Ini karena pipa pembuangan disetel tidak pake timbang. Ini pasti rata pipanya, sehingga air hujan tidak mengalir sesuai jalurnya," ucap nano kepada pekerja.
Tidak hanya itu, menurutnya, air yang tergenang pada lorong los pasar diakibatkan karena lantai pada dasar lorong tidak dibatasi sehingga air yang mengalir dari jalan pasar masuk lorong los pasar tersebut.
"Ini lantai harus diberi batas agar air dari luar tidak masuk."
Sementara untuk memenyelesaikan masalah tersebut, Yadi Idris Keiya yang merupakan bagian Perusahaan PT. Prima Konstruksi mengatakan, besok Jum'at, pekerja sudah mulai tangani masalah tersebut.
"Masih dalam komunikasi. Jadi kalau tidak ada halangan, besok sudah bisa kerja. Dan kita juga sesuai dengan kondisi pedagang. Kita usahakan dalam memperbaikinya pasar ini, tidak bertabrakan dengan aktifitas pedagang," tandas Yadi.