BERITA MALUKU. Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Maluku menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Maluku, menggelar literasi media sebagai upaya cegah dan tangkal radikalisme dan terorisme di Maluku.
Kegiatan yang berlangsung sehari di Le Green Hotel, pada Kamis (30/3/2017), diikuti puluhan wartawan dari sejumlah media lokal, Mahasiswa, TNI/Polri serta unsur terkait lainnya. Sementara BNPT Maluku menghadirkan narasumber yakni Anggota Dewan Pers Pusat, Imam Wahyudi serta dosen UKIM Ambon, Mutiari.
Ketua FKPT Maluku, Dr. Abdul Rahim Uluputty melalui kesempatan itu menjelaskan, bahwa kegiatan literasi media yang digelar oleh FKPT saat ini guna memberikan pembobotan kepada masing-masing profesi yang ditekuni, terkhusus bagi profesi wartawan.
"Jadi profesi wartawan adalah profesi yang bagus, dan itu sangat didukung pula dengan tingkat kualitas manusianya. Karena itu kegiatan saat ini bukan memberikan pembelajaran, namun kegiatan ini hanya sebagai sharing dalam rangka memberikan penguatan terhadap peran yang kita lakukan," jelasnya.
Menurut Uluputty, bahwa munculnya kegiatan radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat bersumber dari manusia itu sendiri yang memiliki sifat-sifat kekerasan. Oleh sebab itu, FKPT dan semua pihak, termasuk media, mempunyai kewajiban bersama untuk menangkal masalah radikalisme dan terorisme.
"Tanggungjawab kita adalah untuk menangkal masalah radikalisme dan terorisme yang timbul di masyarakat. Sebab itu kita perlu Sharing bersama untuk mengetahui sejauh mana tingkat-tingkatan itu serta dapat melakukan upaya-upaya pencegahan guna mengurangi dampak yang timbul di tengah masyarakat," ujar Uluputty.
Terkait peran FKPT di seluruh Indonesia kata Uluputty, hanya diberikan pembagian tugas pada tingkat pencegahan, sedangkan peran BNPT sudah termasuk pada semua aspek.
Di Maluku kata Uluputty, FKPT telah melakukan kegiatan serupa pada tahun sebelumnya yakni berkunjung ke media masa. "Jadi sudah dua tahun ini FKPT Maluku telah melakukan kegiatan serupa dan akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," yakin Uluputty.
Kegiatan yang berlangsung sehari di Le Green Hotel, pada Kamis (30/3/2017), diikuti puluhan wartawan dari sejumlah media lokal, Mahasiswa, TNI/Polri serta unsur terkait lainnya. Sementara BNPT Maluku menghadirkan narasumber yakni Anggota Dewan Pers Pusat, Imam Wahyudi serta dosen UKIM Ambon, Mutiari.
Ketua FKPT Maluku, Dr. Abdul Rahim Uluputty melalui kesempatan itu menjelaskan, bahwa kegiatan literasi media yang digelar oleh FKPT saat ini guna memberikan pembobotan kepada masing-masing profesi yang ditekuni, terkhusus bagi profesi wartawan.
"Jadi profesi wartawan adalah profesi yang bagus, dan itu sangat didukung pula dengan tingkat kualitas manusianya. Karena itu kegiatan saat ini bukan memberikan pembelajaran, namun kegiatan ini hanya sebagai sharing dalam rangka memberikan penguatan terhadap peran yang kita lakukan," jelasnya.
Menurut Uluputty, bahwa munculnya kegiatan radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat bersumber dari manusia itu sendiri yang memiliki sifat-sifat kekerasan. Oleh sebab itu, FKPT dan semua pihak, termasuk media, mempunyai kewajiban bersama untuk menangkal masalah radikalisme dan terorisme.
"Tanggungjawab kita adalah untuk menangkal masalah radikalisme dan terorisme yang timbul di masyarakat. Sebab itu kita perlu Sharing bersama untuk mengetahui sejauh mana tingkat-tingkatan itu serta dapat melakukan upaya-upaya pencegahan guna mengurangi dampak yang timbul di tengah masyarakat," ujar Uluputty.
Terkait peran FKPT di seluruh Indonesia kata Uluputty, hanya diberikan pembagian tugas pada tingkat pencegahan, sedangkan peran BNPT sudah termasuk pada semua aspek.
Di Maluku kata Uluputty, FKPT telah melakukan kegiatan serupa pada tahun sebelumnya yakni berkunjung ke media masa. "Jadi sudah dua tahun ini FKPT Maluku telah melakukan kegiatan serupa dan akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," yakin Uluputty.