SINAR NGAWI™ Jogorogo-Bertempat di Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo, setidaknya puluhan pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) mengikuti pelatihan anyaman bambu yang difasilitasi oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi. Kepala Bidang Perindustrian dinas terkait, Sri Wiyanti menuturkan bahwa kegiatan ini guna mengangkat potensi sember daya dan perekonomian.
"Dengan mengoptimalkan sumber daya tanaman bambu yang tumbuh subur di desa ini (Desa Jaten-Red), maka perlu kiranya masayarakat diberikan pelatihan anyaman sehingga bisa mendongkrak perekonomian," terang dia.Tambahnya, Selain kerajinan anyaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, para perajin tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku karena populasi tanaman bambu tumbuh begitu cepat.
"Bambu sangat berpotensi bagi perekonomian daerah, sehingga pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan kabupaten ngawi sebagai salah satu sentra produksi anyaman bambu," terangnya kemudian
Masih ditempat yang sama, Suparno salah satu pengusaha anyaman bambu dari Magetan yang diercaya menjadi instruktur pelatihan anyaman bambu, menekankan bahwa dengan memberi bekal serta teknik motif kreatif anyaman akan mampu memberikan nilai jual maupun nilai produk yang kompetitif.
"Anyaman bambu tidak lekang oleh zaman, hanya saja perlu kreatifitas yang tinggi sehingga produk anyaman ini bisa dinikmati masyarakat baik berupa produk hantaran, hiasan maupun alat rumahtangga," ungkap lelaki kelahiran 68 tahun yang lalu ini.
Masih menurut pengusaha yang pernah mendapat penghargaan Tokoh Penanggulangan Kemiskinan (Pro Poor Award) 2011 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bahwa usaha anyaman bambu masih dibutuhkan kecakapan maupun ketrampilan serta kerja sama antar sesama perajin
"Karena kerajinan anyaman belum dibuat secara mekanik (mesin-Red) dan semuanya masih hand made (buatan tangan-Red)," pungkasnya.
Pewarta: Kun/son
Editor: Kuncoro