Dikatakan Juru bicara IMS, Ahmad Sauqi, rencana tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat, guna memastikan keputusan final terkait dibatalkannya pelaksanaan survei seismik di wilayah Segeran tersebut.
"Kami akan ke sana untuk memastikan kalau kami menolak adanya pelaksanaan survei seismik di desa kami, tentunya dengan alasan yang jelas," ujarnya kepada cuplikcom, Rabu (26/10/16).
Selain itu, pihaknya juga akan menyerahkan bukti penolakan warga berbentuk bubuhan tandatangan dan cap jempol di spanduk kain putih.
"Sudah seribu lebih yang sudah tandatangan. Bukti ini nanti akan kami bawa ke pusat. Kalau tidak ada halangan minggu-minggu depan kami akan ke sana," jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya mengaku sudah mendapat dukungan dari kementerian LHK yang sebelumnya sudah pernah meninjau ke Segeran. Ia menambahkan, pertemuan warga dengan pihak pelaksana survei seismik kemarin (25/10) di balai desa Segeran, mestinya sudah final dan diputuskan bahwa tidak ada pelaksanaan seismik.
"Harusnya kemarin itu final, bahkan kami minta diPerdeskan agar pihak seismik mengerti. Tapi kenapa mesti ada pertemuan lanjutan lagi. Pokoknya kami tetap menolak sampai kapanpun dan alasan seperti apapun," pungkasnya.