Kiat Suskes Menjadi Seorang Bidan

Penulis : Syamsul
Senin, 3 Oktober 2016

MARON – Kunci sukses seorang bidan adalah sabar dan telaten dalam menghadapi karakter masyarakat yang berbeda-beda. Hal tersebut disampaikan Bidan Desa Brabe, Kecamatan Maron, Paulina Dian Ardiani.

Perempuan kelahiran Sidoarjo, 23 Desember 1983 ini mengungkapkan, pada dasarnya tugas bidan adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. "Mari budayakan hidup bersih dan sehat, turunkan angka kesakitan dan kematian anak dan ibu," kata berdarah Banyuwangi ini.

Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Sugito Efendi dan Eny Rahayu Ningtyas (alm) ini mengaku, motivasinya menjadi bidan awalnya ingin menggantikan almarhumah ibunya yang juga seorang bidan. Tetapi kemudian berubah ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat.

"Saya berharap ke depan tidak ada lagi kematian ibu saat masa perinatal (masa kehamilan hingga masa nifas) dan tidak ada lagi kematian bayi dan balita. Seorang ibu tidak hanya sehat secara fisik namun juga jiwanya," harap bidan yang hobi membaca ini.

Selama menjadi bidan, istri Tommi Hariyanto ini mengaku, pernah menempati desa yang tidak memiliki WC. Ia juga tidak berani naik motor sendiri karena trauma. Di mana desa tempatnya bertugas ada di wilayah pelosok dan masuk hutan yang rawan.

"Ada salah satu pengalaman yang sangat berkesan yang tidak saya lupakan. Waktu itu saya pernah menangani bayi dengan asfiksia berat (lahir tidak bernapas). Alhamdulillah, ditangani di Puskesmas dengan fasilitas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar), sehingga bisa diselamatkan," pungkasnya. (wan)

Laporan : Syamsul
Editor    : Wan



//

Subscribe to receive free email updates: