Ironi, Ketika Umat Islam Diminta Bungkam, Dan Demokrasi menjadi Milik Kaum Liberal
Berita Islam 24H - Kasus penistaan agama seolah memberikan bukti bagaimana demokrasi dan kebebasan berpendapat hanya milik kaum liberal, umat Islam seolah hanya ditempatkan di dalam politik masjid dan pondok pesantren.
Umat Islam dibuat bungkam, dengan dilarang berbicara terkait kepentinganya untuk berpolitik memperjuangkan hak hak dalam agamanya, dengan opini opini yang dibuat menyeramkan apabila agama masuk dalam domain politik bernegara.
Terlalu lama negeri ini memberikan pengantar tidur umat dengan slogan "Islam yes, politik no" yang membuat semua kekuatan umat diperlemah selemah lemahnya.
Hingga akhirnya kasus penistaan agama seolah membangunkan umat yang sedang tertidur ini, untuk kembali kepada khittah perjuangannya yaitu memperjuangkan Negara yang lebih agamis.
Ironinya, ketika situasi politik mengaruskan umat Islam kembali bergerak, kaum liberal pun tak ketinggalan mengatakan bahwa agama tidak bisa disatukan.
dlaam kepentingan politik negara Kepentingan Umat dibungkam dalam hiasan demokrasi, Islam digambarkan seolah agama yang kolot dan mengekang (kaku).
Sementara realitas penistaan agama Islam, seolah ditutupi karena kepentingan politik sesaat dan sesat yang dimiliki oleh kaum liberal, penjahat dijadikan jagoan, koruptor dikatakan pejuang anti koruptor.
Dari kasus busway karatan, kasus taman BMW, kasus lahan RS Sumber Waras, kasus pembelian lahan cengkareng hingga akhirnya kasus reklamasi; apakah semua ini kurang cukup untuk menunjukkan siapa yang kaum liberal bela.
Dan akhirnya kasus penistaan agama yang dilakukan, apakah umat harus ikutan dibungkam? setelah umat diam dan membiarkan atas keseweng wenangan sang pemimpin.
Ini negara demokrasi bukan negara seenak pikir kaum liberal. [beritaislam24h.com / lnc]