Pusat Studi Kebudayaan UGM Yogyakarta Siap Garap Potensi Budaya Blora

Tim Pusat Studi Kebudayaan UGM Yogyakarta saat berkunjung ke Pemkab Blora, Kamis (9/9). (foto: dok-humas)
BLORA. Banyaknya potensi budaya dan kesenian di Kabupaten Blora yang belum tergarap dengan maksimal agar bisa membantu memajukan pariwisata daerah nampaknya kali ini akan menjadi perhatian serius Pemkab. Hal ini ditandai dengan datangnya Kepala Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ke Blora untuk melakukan pendataan potensi budaya yang ada.

Tepatnya pada hari Kamis (8/9), Dr. Aprinus Salam M.Hum Ketua Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bersama tim datang ke Blora. Kedatangannya tidak lain karena diundang Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si untuk dimintai tolong ikut membantu pembangunan sektor kebudayaan di kabupaten ujung timur Jawa Tengah ini agar kedepan bisa lebih menarik untuk dinikmati para wisatawan.

Sebelum datang ke Kantor Bupati, rombongan Pusat Studi Kebudayaan UGM justru telah lebih dahulu mampir ke rumah keluarga Pramoedya Ananta Toer, seorang tokoh sastrawan asli Blora yang telah mendunia berkat ratusan judul buku yang ditulisnya. Disini Dr. Aprinus Salam M.Hum membeli sejumlah buku dari adik Pram, Soesilo Toer.

Diskusi potensi budaya Kabupaten Blora dengan Pusat Studi Kebudayaan
UGM Yogyakarta. (foto: ag-infoblora)
"Pram ini tidak hanya ikon Indonesia, ini potensi Blora yang bisa dijadikan ikon Internasional. Jangan disia-siakan, dan saya yakin jika ini bisa digarap dengan bagus maka akan banyak turis mancanegara yang datang ke Blora. Misal dengan mengadakan Festival Pramoedya dengan berbagai kegiatan pendukung. Apalagi saat ini banyak turis mancanegara yang suka mencari hal-hal unik dan tradisional. Rumah Pram yang kini jadi Perpustakaan PATABA ini harus dijaga keasliannya," ucap Dr. Aprinus Salam M.Hum.

Selepas dari Rumah Pram, rombongan datang ke Kantor Bupati dengan disambut Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si beserta sejumlah SKPD terkait seperti Kepala Bappeda Samgautama Karnajaya, Kabid Kebudayaan DPPKKI Suntoyo, Kabid Pariwisata DPPKKI Sugiyanto serta perwakilan Forum Peduli Sejarah dan Kebudayaan Blora, Lukman.

Dalam diskusi, Kabid Kebudayaan dan Kabid Pariwisata memaparkan potensi budaya dan wisata kepada tim Pusat Studi Kebudayaan UGM. Begitu juga dengan Kepala Bappeda, Bapak Samgautama Karnajaya. Mulai potensi budaya sejak masa pra sejarah hingga saat ini disampaikan secara urut oleh Bapak Suntoyo. Termasuk potensi seni pertunjukan seperti Tayub, Barongan, Wayang Krucil, hingga beberapa situs budaya dan sejarah.

"Atas izin Pak Bupati, sengaja saya undang tim Pusat Studi Kebudayaan UGM untuk datang ke Blora guna mengeksplore kekayaan potensi budaya, seni dan sejarah. Harapannya nanti bisa dipetakan mana yang bisa dijadikan ikon unggulan Blora sehingga bisa dikelola dan digarap menjadi tujuan wisaya utama Kabupaten Blora. Pemkab akan melakukan kerjasama dengan Pusat Studi Kebudayaan UGM ini," ujar Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si.

Konsep pengembangan budaya oleh Pusat Studi Kebudayaan UGM yang ditawarkan ke Pemkab Blora dalam hal pembentukan Desa Budaya. (foto: ag-infoblora)
Menurutnya saat ini dunia seni, budaya dan pariwisata sedang menjadi primadona banyak daerah untuk mengeruk pundi-pundi uang sehingga bisa membangun perekonomian daerah. Blora yang memiliki banyak potensi seni, budaya dan wisata diharapkan dalam 4 tahun kedepan bisa menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jawa Tengah.

Perlu diketahui, Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM Dr. Aprinus Salam M.Hum saat ini juga bertindak sebagai konsultan kebudayaan Pemda Yogyakarta dan telah mendampingi garapan event budaya di Yogyakarta selama 3 tahun.

Dihadapan Wakil Bupati dan SKPD, Dr. Aprinus Salam bersama tim memaparkan rencana pembentukan Desa Budaya Menuju Blora Bergelora 2020. Desa-desa yang memiliki potensi budaya baik peninggalan sejarah ataupun seni pertunjukan akan dikemas menjadi sebuah desa budaya yang bisa dikunjungi dan layak sebagai objek wisata.

Sebagai tahap lanjutan, usai berdiskusi di Kantor Bupati, tim Pusat Studi Kebudayaan UGM langsung diantar Kabid Kebudayaan berkeliling Kabupaten Blora guna melihat langsung potensi budaya yang ada di Bumi Samin ini. Diantaranya berkunjung ke Gedung Gajah Purba, Kampung Samin Klopoduwur, Sumur Minyak Tua Semanggi, Kampung Samin Blimbing Sambong, dan Petilasan Arya Penangsang Raja Kadipaten Jipang.

"Satu hari keliling Blora ternyata belum cukup untuk mengeksplore semua potensi yang ada. Kami kedepan akan kembali agendakan kunjungan ke Blora untuk meneruskan eksplore potensi budaya. Kami masih penasaran dengan Jati Denok, Situs Sumur Minyak Tua Magung Ledok, Barongan, Tayub dan lainnya. Semoga kerjasama ini kedepan bisa benar-benar bermanfaat untuk kemajuan Blora," ucap Aprinus Salam. 

Setelah mengeskplore potensi Blora, pihaknya ingin membuat konsep satu event besar yang bisa dijadikan ikon Blora. Alternatifnya bisa mengambil Pramoedya sebagai ikon, Samin, Barongan, Tayub atau lainnya. (ag-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: