BERITA MALUKU. Warga masyarakat yang ingin mengurus kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon terlihat dalam antrean panjang, akibat peralatan pembuatan kartu identitas kependudukan resmi itu mengalami gangguan.
"Antrean panjang yang sebagian besar rata-rata adalah masyarakat biasa dan mahasiswa terjadi sejak pukul 08.00 WIT hingga saat ini pukul 12.00 WIT guna mendapatkan formulir sekaligus pengambilan foto," kata petugas operator KTP-E, Mad Tuhuteru, Jumat (30/9/2016).
Menurut dia, peralatan pengambilan foto KTP-E di kantor kecamatan itu mengalami gangguan sejak hari Rabu (28/9), sehingga terjadi penumpukan.
"Sama halnya dengan hari Kamis (29/9), alat pengambilan foto belum beres sehingga warga yang datang untuk mengurus KTP-E semakin banyak, dan baru hari ini alatya berfungsi sehingga terjadi antrean panjang," ujarnya.
Mad Tuhuteru menjelaskan, dalam pembuatan KTP-E di Kecamatan Nusaniwe, warga diminta untuk mengisi formulir data dan pengambilan foto, setelah itu pulang hingga diberitahu untuk mengambilnya bila kartunya sudah jadi.
"Itu artinya pencetakannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon," ujarnya.
Ditanya berapa banyak warga yang datang setiap hari, Mad merngatakan setiap hari bisa mencapai 250 orang.
"Hari ini kelihatan memang cukup banyak sebab sudah hari ketiga, hanya saja warga yang baru datang hari ini hanya diminta untuk mengisi formulir saja besok baru dilakukan pengambilan foto," katanya.
Erna (22), warga Kelurahan Kudamati kepada Antara mengatakan dirinya sudah datang sejak hari Rabu, dan baru selesai pengambilan foto pada hari ini.
"Syukurlah saya sudah selesai foto, dan setelah itu proses selanjutnya petugas kecamatan yang akan berurusan dengan Disdukcapil untuk pencetakan KTP-E tersebut, ini sesuai informasi yang saya dapat," katanya.
Mahasiswa Universitas Pattimura itu mengaku baru sempat mengurus KTP-E karena kesibukan kuliah.
"Pagi-pagi harus sudah menuju kampus di Poka, tapi belakangan ini tugas-tugas agak berkurang jadi saya manfaatkan untuk mengurus KTP," katanya.
"Antrean panjang yang sebagian besar rata-rata adalah masyarakat biasa dan mahasiswa terjadi sejak pukul 08.00 WIT hingga saat ini pukul 12.00 WIT guna mendapatkan formulir sekaligus pengambilan foto," kata petugas operator KTP-E, Mad Tuhuteru, Jumat (30/9/2016).
Menurut dia, peralatan pengambilan foto KTP-E di kantor kecamatan itu mengalami gangguan sejak hari Rabu (28/9), sehingga terjadi penumpukan.
"Sama halnya dengan hari Kamis (29/9), alat pengambilan foto belum beres sehingga warga yang datang untuk mengurus KTP-E semakin banyak, dan baru hari ini alatya berfungsi sehingga terjadi antrean panjang," ujarnya.
Mad Tuhuteru menjelaskan, dalam pembuatan KTP-E di Kecamatan Nusaniwe, warga diminta untuk mengisi formulir data dan pengambilan foto, setelah itu pulang hingga diberitahu untuk mengambilnya bila kartunya sudah jadi.
"Itu artinya pencetakannya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon," ujarnya.
Ditanya berapa banyak warga yang datang setiap hari, Mad merngatakan setiap hari bisa mencapai 250 orang.
"Hari ini kelihatan memang cukup banyak sebab sudah hari ketiga, hanya saja warga yang baru datang hari ini hanya diminta untuk mengisi formulir saja besok baru dilakukan pengambilan foto," katanya.
Erna (22), warga Kelurahan Kudamati kepada Antara mengatakan dirinya sudah datang sejak hari Rabu, dan baru selesai pengambilan foto pada hari ini.
"Syukurlah saya sudah selesai foto, dan setelah itu proses selanjutnya petugas kecamatan yang akan berurusan dengan Disdukcapil untuk pencetakan KTP-E tersebut, ini sesuai informasi yang saya dapat," katanya.
Mahasiswa Universitas Pattimura itu mengaku baru sempat mengurus KTP-E karena kesibukan kuliah.
"Pagi-pagi harus sudah menuju kampus di Poka, tapi belakangan ini tugas-tugas agak berkurang jadi saya manfaatkan untuk mengurus KTP," katanya.