DISEMAYAMKAN : Jenazah dua korban tenggelam di Sungai Pemali Brebes yang berhasil ditemukan, disemayamkan sementara di Panti Asuhan Putra Muslimat Brebes, kemarin. (Foto : SM) |
BREBES - Lima anak yatim Panti Asuhan Putra Muslimat Brebes, tewas tenggelam di Sungai Pemali, Senin (12/9) siang. Mereka tenggelam saat bermain setelah mencuci jeroan hewan kurban di tepi sungai yang masuk Kampung Kauman, Kecamatan/Kabupaten Brebes.
Kelima korban itu adalah Moh Ubaidillah (16) dan Mustaqim (18), keduanya warga Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Brebes.
Kemudian Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel, Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dan Sandi Kasmana Wirayudha (14) warga Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Brebes. Mereka masing-masing berstatus pelajar SMP dan juga SMA.
Musibah yang terjadi bertepatan perayaan Hari Raya Idul Adha itu bermula saat tujuh anak penghuni panti asuhan di daerah Kauman itu mendapat tugas membersihkan jeroan hewan kurban. Mereka yang merupakan panitia kurban kemudian menuju tepi Sungai Pemali yang berjarak sekitar 500 meter dari panti asuhan.
Setelah membersihkan jeroan hewan kurban, ketujuh remaja tersebut tidak langsung pulang tetapi justru bermainmain sambil membersihkan diri di sungai. Bahkan, mereka juga sempat ber-selfie di Sungai Pemali. Namun saat asyik bermain, lima orang terpeleset ke bagian sungai yang dalam dan tenggelam.
Melihat itu, dua remaja lainnya mencoba menolong. Tetapi usaha mereka gagal. Keduanya, Purima (17) dan Dimas Ramadhan (15) kemudian menyelamatkan diri untuk meminta pertolongan.
Setelah ke tepian sungai mereka meminta tolong warga dan dilanjutkan ke Tim SAR Pemkab Brebes serta polisi. "Pukul setengah dua belas, ketujuh teman saya ini kumpul untuk mencuci kotoran hewan kurban di Sungai Pemali.
Anak-anak panti memang biasa setiap tahun menyuci jeroan hewan kurban di sini (Sungai Pemali-red). Tidak tahu kenapa mereka tenggelam," tutur Abdurahman Wahid (15), teman korban sesama penghuni Panti Asuhan Putra Muslimat Brebes, di lokasi kejadian.
Sementara Tim SAR Pemkab Brebes bersama Basarnas Jateng dan anggota Polres Brebes yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan pencarian korban. Operasi tersebut memancing perhatian warga sekitar.
Ribuan warga memadati lokasi kejadian untuk menyaksikan. Beberapa jam kemudian semua korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Kali pertama, korban yang berhasil ditemukan adalah Ubaidillah dan Kamaludin sekitar pukul 13.00.
Hampir dua jam berikutnya, tim pencarian baru berhasil menemukan satu korban lagi, yaitu Mustaqim. Tak berselang lama, korban keempat, Andre berhasil ditemukan sekitar pukul 15.40 dan terakhir tim pencarian berhasil menemukan Sandi pada sekitar pukul 16.20.
Jenazah korban setelah diperiksa petugas Polres Brebes, sebagian langsung dibawa ke rumah duka dengan mobil ambulans dan sebagian disemayamkan di RSUD Brebes. Koordinator Tim SAR Brebes, Adhe Dhanie Raharjo mengatakan, kelima korban berhasil ditemukan kemarin dengan dukungan tim Basarnas Jateng dan Polres Brebes.
"Alhamdulilah, semua korban sudah berhasil kami temukan dibantu tim Basarnas Jateng dan anggota Polres Brebes. Kelima korban ini kami temukan tidak jauh dari lokasi mereka tenggelam," katanya.
5 Jam
Kelima korban itu adalah Moh Ubaidillah (16) dan Mustaqim (18), keduanya warga Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Brebes.
Kemudian Kamaludin (13) warga Dukuh Bugel, Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Andre Bimantoro (14) warga Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dan Sandi Kasmana Wirayudha (14) warga Desa Siasem, Kecamatan Wanasari, Brebes. Mereka masing-masing berstatus pelajar SMP dan juga SMA.
Musibah yang terjadi bertepatan perayaan Hari Raya Idul Adha itu bermula saat tujuh anak penghuni panti asuhan di daerah Kauman itu mendapat tugas membersihkan jeroan hewan kurban. Mereka yang merupakan panitia kurban kemudian menuju tepi Sungai Pemali yang berjarak sekitar 500 meter dari panti asuhan.
Setelah membersihkan jeroan hewan kurban, ketujuh remaja tersebut tidak langsung pulang tetapi justru bermainmain sambil membersihkan diri di sungai. Bahkan, mereka juga sempat ber-selfie di Sungai Pemali. Namun saat asyik bermain, lima orang terpeleset ke bagian sungai yang dalam dan tenggelam.
Melihat itu, dua remaja lainnya mencoba menolong. Tetapi usaha mereka gagal. Keduanya, Purima (17) dan Dimas Ramadhan (15) kemudian menyelamatkan diri untuk meminta pertolongan.
Setelah ke tepian sungai mereka meminta tolong warga dan dilanjutkan ke Tim SAR Pemkab Brebes serta polisi. "Pukul setengah dua belas, ketujuh teman saya ini kumpul untuk mencuci kotoran hewan kurban di Sungai Pemali.
Anak-anak panti memang biasa setiap tahun menyuci jeroan hewan kurban di sini (Sungai Pemali-red). Tidak tahu kenapa mereka tenggelam," tutur Abdurahman Wahid (15), teman korban sesama penghuni Panti Asuhan Putra Muslimat Brebes, di lokasi kejadian.
Sementara Tim SAR Pemkab Brebes bersama Basarnas Jateng dan anggota Polres Brebes yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan pencarian korban. Operasi tersebut memancing perhatian warga sekitar.
Ribuan warga memadati lokasi kejadian untuk menyaksikan. Beberapa jam kemudian semua korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Kali pertama, korban yang berhasil ditemukan adalah Ubaidillah dan Kamaludin sekitar pukul 13.00.
Hampir dua jam berikutnya, tim pencarian baru berhasil menemukan satu korban lagi, yaitu Mustaqim. Tak berselang lama, korban keempat, Andre berhasil ditemukan sekitar pukul 15.40 dan terakhir tim pencarian berhasil menemukan Sandi pada sekitar pukul 16.20.
Jenazah korban setelah diperiksa petugas Polres Brebes, sebagian langsung dibawa ke rumah duka dengan mobil ambulans dan sebagian disemayamkan di RSUD Brebes. Koordinator Tim SAR Brebes, Adhe Dhanie Raharjo mengatakan, kelima korban berhasil ditemukan kemarin dengan dukungan tim Basarnas Jateng dan Polres Brebes.
"Alhamdulilah, semua korban sudah berhasil kami temukan dibantu tim Basarnas Jateng dan anggota Polres Brebes. Kelima korban ini kami temukan tidak jauh dari lokasi mereka tenggelam," katanya.
5 Jam
Menurut dia, proses pencarian korban membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Sebanyak 15 personel tim SAR Brebes dan Basarnas diterjunkan, didukung dua perahu karet serta peralatan selam. "Kami melakukan pencarian selama 5 jam dan korban terakhir kami temukan sekitar pukul 16.20," jelasnya.
Kapolsek Brebes, AKPAzhar Sofyan Jafar mengungkapkan, berdasar pemeriksaan sementara, para korban penghuni panti asuhan itu tenggelam karena tidak bisa berenang.
"Dari sejumlah saksi mata, korban ini tenggelam karena tidak bisa berenang," ujarnya di lokasi kejadian. Kejadian tenggelam di Sungai Pemali merupakan kali kesekian.
Dalam tahun ini sudah ada beberapa korban di beberapa bagian sungai tersebut. Sementara itu, di Surabaya tiga santri tenggelam saat mencuci jeroan hewan korban di Sungai Brantas.
Ketiga remaja yang terhanyut itu adalah Aditri Cahyo Hidayat (18), santri Pondok Pesantren Al Falah, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Ardi (19), warga Desa Pojokrejo, Kesamben, serta Burhan (19), warga Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Mereka hingga kemarin belum ditemukan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi di Jombang, mengungkapkan, karena hujan dan waktu sudah malam, pencarian dihentikan. Meski begitu, tetap ada petugas yang berjaga. Pencarian akan dilanjutkan hari ini.(sm,ant)
Kapolsek Brebes, AKPAzhar Sofyan Jafar mengungkapkan, berdasar pemeriksaan sementara, para korban penghuni panti asuhan itu tenggelam karena tidak bisa berenang.
"Dari sejumlah saksi mata, korban ini tenggelam karena tidak bisa berenang," ujarnya di lokasi kejadian. Kejadian tenggelam di Sungai Pemali merupakan kali kesekian.
Dalam tahun ini sudah ada beberapa korban di beberapa bagian sungai tersebut. Sementara itu, di Surabaya tiga santri tenggelam saat mencuci jeroan hewan korban di Sungai Brantas.
Ketiga remaja yang terhanyut itu adalah Aditri Cahyo Hidayat (18), santri Pondok Pesantren Al Falah, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Ardi (19), warga Desa Pojokrejo, Kesamben, serta Burhan (19), warga Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Jombang. Mereka hingga kemarin belum ditemukan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang, Gunadi di Jombang, mengungkapkan, karena hujan dan waktu sudah malam, pencarian dihentikan. Meski begitu, tetap ada petugas yang berjaga. Pencarian akan dilanjutkan hari ini.(sm,ant)