AMBON - BERITA MALUKU. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19), yang wafat di RSUD dr. M. Haulussy Ambon, langsung dikebumikan.
Setelah dinyatakan wafat pukul 18.00 WIT, Rabu (06/06), lima jam kemudian, pukul 00.30 WIT, Kamis (07/03), jenazah berjenis kelamin laki-laki, inisial LS (40), pedagang di pasar mardika ini langsung dimakamkam di TPU Hunut.
Proses pemakaman jenazah yang dilakukan oleh tim dari PMI Provinsi Maluku, terbilang menantang dan dramatis di tengah areal licin dan berlumpur usai diguyur Hujan.
Proses yang kian dramatasi. Pasalnya usai hujan jalan menjadi sangat licin. Mereka harus sangat berhati-hati memikul peti jenazah agar tidak tergelincir dan jatuh. Bahkan dari pantauan Pewarta media di lokasi pemakaman, para relawan PMI yang membawa jenazah sampai harus mengganti posisi beberapa kali. Yakni untuk mamastikan agar tidak sampai terjungkal membawa beban yang dipikul.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengungkapkan Pasien Covid-19 masuk di RSUD dr. M. Haulussy pada hari minggu 3 Mei, dengan gejala Covid-19, seperti nafas sesak. Kemudian hari Senin diambil swab, pukul 18.00 WIT pasien Wafat, pukul 19.00 WIT hasil Swab PCR dari BTKL-PP Klas II Ambon dengan nomor uji lab 193 keluar, membuktikan ia positif Covid-19.
Untuk tracking siapa-siapa saja yang melakukan kontak dengan Almarhum, ungkapnya prosesnya telah dilakukan setelah mengetahui Rapid Test (RDT)-nya positif .
"Begitu hasil RDT-nya.positif maka Gugus Tugas dari kota Ambon sudah mulai tracking terutama orang dalam rumahnya," ucapnya.
Ditanya apakah almarhum pernah melakukan perjalanan, kata Kasrul hal tersebut baru akan diketahui dari hasil tracking yang sementara ini dilakukan Gugus Tugas Kota Ambon.
"Nanti tunggu hasil tracking dari Pemkot, apakah pernah lakukan perjalanan atau tidak. Kalau tidak melakukan perjalanan maka pasien yang berdiri sendiri karena tidak pernah bersentuhan dengan pasien-pasien Covid sebelumnya. Jadi kita tunggu hasil tracking baru tahu, kita tidak boleh berandai-andai. Nanti hsiil trackibg yang menentukan," tandasnya.
Kepada masyarakat, Ia menghimbau agar tidak perlu panik, yang terpenting mengikuti anjuran pemerintah, dan tokoh agama, tokoh masyarakat, mengenai jaga jarak, pake masker, rajin cuci tangan dan tidak keluar rumah, kalau tidak ada urusan penting, tetap dirumah. Kalau keluar rumah harus mengikuti protap yang ada.
"Takut boleh tapi jangan ketakutan, harus tetap menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah," pintanya.
Atas nama Pemda, Gubernur, Wagub, Forkopimda, dan tim gugus tugas serta rakyat Maluku, ia mengucapkan berbela sungkawa, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. insya allah almarhum khusnul khotimah.
Setelah dinyatakan wafat pukul 18.00 WIT, Rabu (06/06), lima jam kemudian, pukul 00.30 WIT, Kamis (07/03), jenazah berjenis kelamin laki-laki, inisial LS (40), pedagang di pasar mardika ini langsung dimakamkam di TPU Hunut.
Proses pemakaman jenazah yang dilakukan oleh tim dari PMI Provinsi Maluku, terbilang menantang dan dramatis di tengah areal licin dan berlumpur usai diguyur Hujan.
Proses yang kian dramatasi. Pasalnya usai hujan jalan menjadi sangat licin. Mereka harus sangat berhati-hati memikul peti jenazah agar tidak tergelincir dan jatuh. Bahkan dari pantauan Pewarta media di lokasi pemakaman, para relawan PMI yang membawa jenazah sampai harus mengganti posisi beberapa kali. Yakni untuk mamastikan agar tidak sampai terjungkal membawa beban yang dipikul.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengungkapkan Pasien Covid-19 masuk di RSUD dr. M. Haulussy pada hari minggu 3 Mei, dengan gejala Covid-19, seperti nafas sesak. Kemudian hari Senin diambil swab, pukul 18.00 WIT pasien Wafat, pukul 19.00 WIT hasil Swab PCR dari BTKL-PP Klas II Ambon dengan nomor uji lab 193 keluar, membuktikan ia positif Covid-19.
Untuk tracking siapa-siapa saja yang melakukan kontak dengan Almarhum, ungkapnya prosesnya telah dilakukan setelah mengetahui Rapid Test (RDT)-nya positif .
"Begitu hasil RDT-nya.positif maka Gugus Tugas dari kota Ambon sudah mulai tracking terutama orang dalam rumahnya," ucapnya.
Ditanya apakah almarhum pernah melakukan perjalanan, kata Kasrul hal tersebut baru akan diketahui dari hasil tracking yang sementara ini dilakukan Gugus Tugas Kota Ambon.
"Nanti tunggu hasil tracking dari Pemkot, apakah pernah lakukan perjalanan atau tidak. Kalau tidak melakukan perjalanan maka pasien yang berdiri sendiri karena tidak pernah bersentuhan dengan pasien-pasien Covid sebelumnya. Jadi kita tunggu hasil tracking baru tahu, kita tidak boleh berandai-andai. Nanti hsiil trackibg yang menentukan," tandasnya.
Kepada masyarakat, Ia menghimbau agar tidak perlu panik, yang terpenting mengikuti anjuran pemerintah, dan tokoh agama, tokoh masyarakat, mengenai jaga jarak, pake masker, rajin cuci tangan dan tidak keluar rumah, kalau tidak ada urusan penting, tetap dirumah. Kalau keluar rumah harus mengikuti protap yang ada.
"Takut boleh tapi jangan ketakutan, harus tetap menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah," pintanya.
Atas nama Pemda, Gubernur, Wagub, Forkopimda, dan tim gugus tugas serta rakyat Maluku, ia mengucapkan berbela sungkawa, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. insya allah almarhum khusnul khotimah.