AMBON - BERITA MALUKU. Sesuai data release Gugus Tugas (Gustu) Penanganan Pencegahan Covid-19 Maluku, terjadi penambahan 22 kasus.
Dari grafik Gustu Maluku, penambahan tersebut terjadi di Kota Ambon 19 kasus, Maluku Tengah 2 kasus dan Seram Bagian Barat (SBB) 1 kasus.
Namun 2 kasus diantaranya merupakan kasus lama, diakibatkan miskomunikasi antara Dinas kesehatan dengan staf pemegang data.
Data hasil swab PCR di BTKL-PP Klas II Ambon, yang keluar hari ini adalah 22 kasus, dengan rincian 21 dari Ambon dan 1 dari Maluku Tengah.
"Di infografis tertera 7 untuk Maluku Tengah. Yang jika dibandingkan dengan infografis kemarin (5), harusnya penambahannya 2. Sedangkan info dari Dinkes hari ini hanya 1 dari Maluku Tengah. Setelah dicrosschek dengan staf pemegang data, ternyata Kasus 113 ("AT") yg diumumkan beberapa hari lalu, adalah warga Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Jika melihat infografis ada penambahan juga di SBB Penambahan itu dari Kasus 76 (SL) yang awalnya dilaporkan dari Ambon. Ternyata KTP-nya yang bersangkutan adalah warga SBB, Sehingga hari ini Dinkes memindahkan status Kasus 113 ke Maluku Tengah, dan Kasus 76 ke SBB," tutur Ketua Harian Pelaksana Gustu Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, saat dikonfirmasi, Jumat (22/05).
Sehingga demikian, dengan adanya update 22 kasus tersebut, maka kata Kasrul total terkonfirmasi Covid-19 mencapai 157 kasus, 129 kasus diantaranya masih dalam perawatan tersebar di Ambon 115 kasus, 7 kasus Maluku Tengah, 5 kasus Buru, dan 1 kasus SBB. Sedangkan 22 kasus sembuh, dan 7 kasus meninggal dunia.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 32 orang, tersebar di Ambon 27 orang, 1 orang Bursel, 4 orang Maluku Tengah.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) 53 orang tersebar di Ambon 52 orang dan 1 orang SBT.
Terkait kodefikasi tambahan 22 kasus ini, Kepala Biro Humas & Protkol setda Maluku, Melky Lohy yang dikonfirmasi, mengakui besok (hari ini-red) baru akan diumumkan.
"Untuk kodefikasi besik baru kita umumkan," pungkasnya.
Dari grafik Gustu Maluku, penambahan tersebut terjadi di Kota Ambon 19 kasus, Maluku Tengah 2 kasus dan Seram Bagian Barat (SBB) 1 kasus.
Namun 2 kasus diantaranya merupakan kasus lama, diakibatkan miskomunikasi antara Dinas kesehatan dengan staf pemegang data.
Data hasil swab PCR di BTKL-PP Klas II Ambon, yang keluar hari ini adalah 22 kasus, dengan rincian 21 dari Ambon dan 1 dari Maluku Tengah.
"Di infografis tertera 7 untuk Maluku Tengah. Yang jika dibandingkan dengan infografis kemarin (5), harusnya penambahannya 2. Sedangkan info dari Dinkes hari ini hanya 1 dari Maluku Tengah. Setelah dicrosschek dengan staf pemegang data, ternyata Kasus 113 ("AT") yg diumumkan beberapa hari lalu, adalah warga Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Jika melihat infografis ada penambahan juga di SBB Penambahan itu dari Kasus 76 (SL) yang awalnya dilaporkan dari Ambon. Ternyata KTP-nya yang bersangkutan adalah warga SBB, Sehingga hari ini Dinkes memindahkan status Kasus 113 ke Maluku Tengah, dan Kasus 76 ke SBB," tutur Ketua Harian Pelaksana Gustu Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, saat dikonfirmasi, Jumat (22/05).
Sehingga demikian, dengan adanya update 22 kasus tersebut, maka kata Kasrul total terkonfirmasi Covid-19 mencapai 157 kasus, 129 kasus diantaranya masih dalam perawatan tersebar di Ambon 115 kasus, 7 kasus Maluku Tengah, 5 kasus Buru, dan 1 kasus SBB. Sedangkan 22 kasus sembuh, dan 7 kasus meninggal dunia.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 32 orang, tersebar di Ambon 27 orang, 1 orang Bursel, 4 orang Maluku Tengah.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) 53 orang tersebar di Ambon 52 orang dan 1 orang SBT.
Terkait kodefikasi tambahan 22 kasus ini, Kepala Biro Humas & Protkol setda Maluku, Melky Lohy yang dikonfirmasi, mengakui besok (hari ini-red) baru akan diumumkan.
"Untuk kodefikasi besik baru kita umumkan," pungkasnya.