AMBON - BERITA MALUKU. Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) telah menyiapkan pedoman ibadah, jika pemerintah daerah Maluku mulai memberlakukan kehidupan normal, dalam masa pedemi Covid-19.
"Kita tokoh agama sepakat untuk menterjemahkan new normal dalam kesepakatan internal kita. Nanti setelah ini baru kita rapat secara internal untuk menterjemahkan bagaimana wujudnya kalau kita di Gereja mengatur sampai ke ibadah dan seterusnya," ujar Ketua Sinode MPH GPM, Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa, M.Si usai rapat bersama Pemda Maluku dan Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Maluku, di kantor Gubernur, Kamis (28/05).
Ia mengakui, pedoman yang disiapkan MPH GPM telah disampaikan ke Gugus Tugas, sesuai kondisi new normal, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Oleh karena itu sebagai pimpinan umat beragama ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Maluku, terutama umat Kristen untuk mendukung pemerintah dengan ketentuan protokol kesehatan.
"Kalau mati karena corona itu konyol, jadi kita harus cepat mencegah itu, karena terkait dengan keselamatan, dimensi kemanusian dan seterusnya jadi kita sepakat mendukung dan diterjemahkan di masing-masing agama," pungkasnya.
"Kita tokoh agama sepakat untuk menterjemahkan new normal dalam kesepakatan internal kita. Nanti setelah ini baru kita rapat secara internal untuk menterjemahkan bagaimana wujudnya kalau kita di Gereja mengatur sampai ke ibadah dan seterusnya," ujar Ketua Sinode MPH GPM, Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa, M.Si usai rapat bersama Pemda Maluku dan Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Maluku, di kantor Gubernur, Kamis (28/05).
Ia mengakui, pedoman yang disiapkan MPH GPM telah disampaikan ke Gugus Tugas, sesuai kondisi new normal, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Oleh karena itu sebagai pimpinan umat beragama ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Maluku, terutama umat Kristen untuk mendukung pemerintah dengan ketentuan protokol kesehatan.
"Kalau mati karena corona itu konyol, jadi kita harus cepat mencegah itu, karena terkait dengan keselamatan, dimensi kemanusian dan seterusnya jadi kita sepakat mendukung dan diterjemahkan di masing-masing agama," pungkasnya.