AMBON - BERITA MALUKU. Balai Teknis Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Klas II Ambon saat ini mendorong agar Balai Pengawas Obat Makanan (BPOM) Ambon dan Universitas Pattimura (Unpatti) untuk bisa memeriksa spesimen.
"Jadi bukan tertumpuk disini tetapi Maluku bisa mempunyai tiga satelit pemeriksa spesimen yaitu BTKL, BPOM, dan Unpatti,"ujar Kepala BTKL-PP Klas II Ambon, Budi Santoso dalam keterangan pers, yang berlangsung di aula BTKL, Jumat (29/05).
Dengan keberadaan dua instansi ini, maka pemeriksaan swab akan lebih intens, sehingga tidak perlu lagi menunggu daftar antrian.
Dikatakan, untuk analisis spesimen, BTKL Klas II Ambon yang merupakan UPTD dari Kementerian Kesehatan memeliki 6 tenaga analis.
"Sebelumnya tenaga analis swab terlatih yang ada kita hanya empat kemudian ada penambaham dua orang dari internal, sehingga sudah ada enam tenaga analis,"ucapnya.
Kedepan, pihaknya akan menambah lagi dua tenaga analisis.
"Kedepan kita akan melakukan rencana pelaksana kegiatan pelatihan bersama BPOM dan Unpatti untuk peningkatan SDM,"ungkapnya.
"Jadi bukan tertumpuk disini tetapi Maluku bisa mempunyai tiga satelit pemeriksa spesimen yaitu BTKL, BPOM, dan Unpatti,"ujar Kepala BTKL-PP Klas II Ambon, Budi Santoso dalam keterangan pers, yang berlangsung di aula BTKL, Jumat (29/05).
Dengan keberadaan dua instansi ini, maka pemeriksaan swab akan lebih intens, sehingga tidak perlu lagi menunggu daftar antrian.
Dikatakan, untuk analisis spesimen, BTKL Klas II Ambon yang merupakan UPTD dari Kementerian Kesehatan memeliki 6 tenaga analis.
"Sebelumnya tenaga analis swab terlatih yang ada kita hanya empat kemudian ada penambaham dua orang dari internal, sehingga sudah ada enam tenaga analis,"ucapnya.
Kedepan, pihaknya akan menambah lagi dua tenaga analisis.
"Kedepan kita akan melakukan rencana pelaksana kegiatan pelatihan bersama BPOM dan Unpatti untuk peningkatan SDM,"ungkapnya.