AMBON - BERITA MALUKU. Ditengah Pendemi Virus Corona (Covid-19), masih ada masyarakat yang masih acuh mengikuti anjuran pemerintahan untuk mencegah penyebaran Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Oleh Sebab itu, Uskup Diosis Amboina MGR Petrus Canisius Mandagi MSC, meminta aparat keamanan untuk mengambil langkah tegas kepada masyarakat yang masih acuh mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Tentu diminta sangat, dari aparat keamanan entah TNI atau kepolisian. Sehubungan dengan ketegasan, karena masih melihat ada masyarakat berkerumun dimana-mana, tidak pakai masker, atau sudah diputuskan bahwa tidak ada ibadah bersama, tetapi melaksanakan ibadah bersama lagi. Kalau ditegur katanya nanti Tuhan yang bisa menyelesaikan ini. Tapi pake otak kita beriman bukan bodoh-bodoh, tapi pake otak, harus ada Phyisical distancing. Olehnya itu, perlu ada ketegasan terhadap pekaksanaan dari peraturan yang ada," tutur Uskup dalam keterangan pers, mewakili pimpinan umat beragama lainnya, usai pertemuan bersama Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang yang berlangsung dilantai enam kantor Gubernur, Rabu (5/5/2020)) kemarin.
Menurutnya, kedisiplinan dari masyarakat dengan mengikuti anjuran pemerintah sangat berpengaruh terhadap pencegahan Covid-19.
Ia mencotohkan, ada beberapa negara yang berhasil dalam pencegahan Covid-19, seperti Korea Selatan, Vietnam, karena masyatakatnya disiplin.
"Kita sering kali tidak disiplin. Lihat saja Kota Ambon, orang bebas, dan ini perlu dibantu media. Kami tokoh agama siap memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 hanya bisa diatasi bila kita melaksanakan peraturan-peraturan yang dianjurkan pemerintah," cetusnya.
Bantuan Jaring Pengaman Sosial Belum Tepat Sasaran
Ia mengungkapkan, bantuan yang diberikan pemerintah selama ini belum tepat sasaran.
"Saat ini ada orang kaya yang mendapat jaring pengamanan sosial ini, ada mobil motor, tetapi mereka bilang kami orang miskin. Itu harus dicek baik-baik, ini kurang ajar mereka itu," tandasnya.
Oleh sebab itu, Uskup berharap kepada pemda agar melakukan pendataan dengan baik, sehingga bantuan tersebut bisa tepat sasaran.
"Uang sudah ada, jadi kita tidak usah takut, untuk menolong mereka yang mengalami kesulitan. Ini perlu penegasan supaya jangan timbul cerita-cerita seolah-olah pemerintah biarkan, padahal kita sudah mau mati, bukan mati karena Covid-19 tetapi karena kelaparan. Kami sudah diingatkan oleh Ketua Harian Gustus, bahwa peran dari salah satu tokoh agama, kelompok agama, untuk memberikan data yang benar, sehingga tidak ada yang terlewatkan, orang yang memang pantas, layak mendapatkan, harus mendapatkan," pungkasnya.
Oleh Sebab itu, Uskup Diosis Amboina MGR Petrus Canisius Mandagi MSC, meminta aparat keamanan untuk mengambil langkah tegas kepada masyarakat yang masih acuh mengikuti anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Tentu diminta sangat, dari aparat keamanan entah TNI atau kepolisian. Sehubungan dengan ketegasan, karena masih melihat ada masyarakat berkerumun dimana-mana, tidak pakai masker, atau sudah diputuskan bahwa tidak ada ibadah bersama, tetapi melaksanakan ibadah bersama lagi. Kalau ditegur katanya nanti Tuhan yang bisa menyelesaikan ini. Tapi pake otak kita beriman bukan bodoh-bodoh, tapi pake otak, harus ada Phyisical distancing. Olehnya itu, perlu ada ketegasan terhadap pekaksanaan dari peraturan yang ada," tutur Uskup dalam keterangan pers, mewakili pimpinan umat beragama lainnya, usai pertemuan bersama Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang yang berlangsung dilantai enam kantor Gubernur, Rabu (5/5/2020)) kemarin.
Menurutnya, kedisiplinan dari masyarakat dengan mengikuti anjuran pemerintah sangat berpengaruh terhadap pencegahan Covid-19.
Ia mencotohkan, ada beberapa negara yang berhasil dalam pencegahan Covid-19, seperti Korea Selatan, Vietnam, karena masyatakatnya disiplin.
"Kita sering kali tidak disiplin. Lihat saja Kota Ambon, orang bebas, dan ini perlu dibantu media. Kami tokoh agama siap memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 hanya bisa diatasi bila kita melaksanakan peraturan-peraturan yang dianjurkan pemerintah," cetusnya.
Bantuan Jaring Pengaman Sosial Belum Tepat Sasaran
Ia mengungkapkan, bantuan yang diberikan pemerintah selama ini belum tepat sasaran.
"Saat ini ada orang kaya yang mendapat jaring pengamanan sosial ini, ada mobil motor, tetapi mereka bilang kami orang miskin. Itu harus dicek baik-baik, ini kurang ajar mereka itu," tandasnya.
Oleh sebab itu, Uskup berharap kepada pemda agar melakukan pendataan dengan baik, sehingga bantuan tersebut bisa tepat sasaran.
"Uang sudah ada, jadi kita tidak usah takut, untuk menolong mereka yang mengalami kesulitan. Ini perlu penegasan supaya jangan timbul cerita-cerita seolah-olah pemerintah biarkan, padahal kita sudah mau mati, bukan mati karena Covid-19 tetapi karena kelaparan. Kami sudah diingatkan oleh Ketua Harian Gustus, bahwa peran dari salah satu tokoh agama, kelompok agama, untuk memberikan data yang benar, sehingga tidak ada yang terlewatkan, orang yang memang pantas, layak mendapatkan, harus mendapatkan," pungkasnya.