SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Dandim 1507/Saumlaki Letkol Inf Rahmad Saerodin mengingatkan Gugus Tugas (Gustu) Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar selalu memperhatikan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas program pembagian paket Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada masyarakat terdampak virus corona yang dijadwalkan dalam waktu dekat ini, mengingat rencana pembagian sembako nantinya akan melibatkan masa dalam skala besar.
"Jangan sampai kita nantinya yang ingatkan dan imbau warga, padahal kita sendiri yang tidak menjalankan protokol tersebut," pesan Saerodin yang juga diterima media ini, Selasa (28/4/20202).
Hal ini perlu ditegaskan perwira berpangkat dua melati ini kepada Gustu, sebab pembagian sembako yang rencananya sebanyak 5000 paket itu, dinilai sangatlah rawan, apalagi sebagai bagian dari pemerintah – yang selalu mengingatkan masyarakat agar mengikuti berbagai anjuran yang sudah disampaikan aparat pemerintah tentang cara penanganan wabah berbahaya ini dengan tetap tinggal di rumah, kecuali emergensi atau sangat penting – dan bilamana harus keluar rumah wajib gunakan masker, menjaga jarak, hindari tempat keramaian atau kerumunan massa, dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer setelah melakukan kegiatan apapun, harusnya juga menerapkan hal yang sama.
Sementara menyangkut data-data penerima bantuan sembako, baik untuk warga miskin maupun terdampak, jika ada yang belum terdata, nanti akan didata ulang, sebab masih akan terus dilakukan evaluasi. Bagi dia, yang paling penting adalah aksi nyata.
"Pro kontra saat pembagian semabko di lapangan itu biasa. Kita evaluasi terus, jika belum dapat pada tahap pertama ini, ya didata untuk nantinya terakomodir pada tahap berikutnya," sarannya. (ys)
"Jangan sampai kita nantinya yang ingatkan dan imbau warga, padahal kita sendiri yang tidak menjalankan protokol tersebut," pesan Saerodin yang juga diterima media ini, Selasa (28/4/20202).
Hal ini perlu ditegaskan perwira berpangkat dua melati ini kepada Gustu, sebab pembagian sembako yang rencananya sebanyak 5000 paket itu, dinilai sangatlah rawan, apalagi sebagai bagian dari pemerintah – yang selalu mengingatkan masyarakat agar mengikuti berbagai anjuran yang sudah disampaikan aparat pemerintah tentang cara penanganan wabah berbahaya ini dengan tetap tinggal di rumah, kecuali emergensi atau sangat penting – dan bilamana harus keluar rumah wajib gunakan masker, menjaga jarak, hindari tempat keramaian atau kerumunan massa, dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer setelah melakukan kegiatan apapun, harusnya juga menerapkan hal yang sama.
Sementara menyangkut data-data penerima bantuan sembako, baik untuk warga miskin maupun terdampak, jika ada yang belum terdata, nanti akan didata ulang, sebab masih akan terus dilakukan evaluasi. Bagi dia, yang paling penting adalah aksi nyata.
"Pro kontra saat pembagian semabko di lapangan itu biasa. Kita evaluasi terus, jika belum dapat pada tahap pertama ini, ya didata untuk nantinya terakomodir pada tahap berikutnya," sarannya. (ys)