NAMROLE - BERITA MALUKU. Ketua DPD PAN Buru Selatan (Bursel), Fadly Solissa dianiyaya oleh Empat orang preman. Diduga penganiayaan terkait proses Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada salah satu kader Partai Amanah Nasional (PAN) di DPRD kabupaten Buru Selatan.
Terhadap persoalan ini, DPD PAN Kabupaten Buru Selatan meminta kepada pihak kepolisian memproses hukum pelaku penganananya kepada Ketua DPD PAN Bursel Fadly Solissa, serta mengungkap dan menangkap aktor dibaliknya.
Hal tersebut disampaikan Sekertaris DPD PAN Bursel, Sudirman Buton saat melakukan konprensi pers berlangsung di Sekertariat mereka di Namrole, Minggu (1/3).
"Kami minta pihak kepolisian memproses hukum para pelaku, kami katakan itu preman, dan mengungkap aktor atau otak dibalik pemukulan kepada Fadly Solissa selaku ketua DPD PAN Buru Selatan," kata Sudirman.
Dikatakan, keempat orang pelaku penganiyaan itu suda ditahan oleh pihak Polsek Namrole.
Dijelaskan, peristiwa pemukulan atau penganiyaan itu terjadi pada Sabtu malam kemarin (29/2), di dekat rumah korban di desa Labuang, Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.
Buton mengaku tidak tahu secara pasti kronologis peristiwa pemukulan, namun dari pemukulan itu, ketua partai mereka menderita luka robek di bagian muka.
"Kami dari partai akan memberikan advokasi hukum kepada ketua partai kami. Karena ketua partai kami adalah kehormatan partai PAN Buru Selatan," ujar Sudirman.
Apa motif dari kasus penganiyaan ini, Buton mengaku belum tahu dan masih menunggu hasil pekerjaan oleh pihak kepolisian. Namun ia menduga ada kaitannya dengan wacana PAW kepada salah satu kadernya saat ini sebagai anggota DPRD kabupaten Buru Selatan.
"Kami mengutuk keras kasus pemukulan ini. DPD PAN Buru Selatan sampai saat ini belum ada sikap soal PAW ini. Bahwa dugaan pemukulan ini saya kira ada indkasi ke situ, tapi itu belum bisa dibuktikan," ujar Sudirman.
Tutupnya seraya berharap kepada pihak kepolisian dapat mengungkap aktor dibalik penganananya yang telah direncanakan ini.
Diketahui, ke empat orang pelaku yang telah ditahan di sel Polsek Namrole yakni, Abidin Loilatu, Abdullah Souwakil, Fahmi Souwakil dan Umar Souwakil, keempatnya dari Ambalau. (AZMI)
Terhadap persoalan ini, DPD PAN Kabupaten Buru Selatan meminta kepada pihak kepolisian memproses hukum pelaku penganananya kepada Ketua DPD PAN Bursel Fadly Solissa, serta mengungkap dan menangkap aktor dibaliknya.
Hal tersebut disampaikan Sekertaris DPD PAN Bursel, Sudirman Buton saat melakukan konprensi pers berlangsung di Sekertariat mereka di Namrole, Minggu (1/3).
"Kami minta pihak kepolisian memproses hukum para pelaku, kami katakan itu preman, dan mengungkap aktor atau otak dibalik pemukulan kepada Fadly Solissa selaku ketua DPD PAN Buru Selatan," kata Sudirman.
Dikatakan, keempat orang pelaku penganiyaan itu suda ditahan oleh pihak Polsek Namrole.
Dijelaskan, peristiwa pemukulan atau penganiyaan itu terjadi pada Sabtu malam kemarin (29/2), di dekat rumah korban di desa Labuang, Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan.
Buton mengaku tidak tahu secara pasti kronologis peristiwa pemukulan, namun dari pemukulan itu, ketua partai mereka menderita luka robek di bagian muka.
"Kami dari partai akan memberikan advokasi hukum kepada ketua partai kami. Karena ketua partai kami adalah kehormatan partai PAN Buru Selatan," ujar Sudirman.
Apa motif dari kasus penganiyaan ini, Buton mengaku belum tahu dan masih menunggu hasil pekerjaan oleh pihak kepolisian. Namun ia menduga ada kaitannya dengan wacana PAW kepada salah satu kadernya saat ini sebagai anggota DPRD kabupaten Buru Selatan.
"Kami mengutuk keras kasus pemukulan ini. DPD PAN Buru Selatan sampai saat ini belum ada sikap soal PAW ini. Bahwa dugaan pemukulan ini saya kira ada indkasi ke situ, tapi itu belum bisa dibuktikan," ujar Sudirman.
Tutupnya seraya berharap kepada pihak kepolisian dapat mengungkap aktor dibalik penganananya yang telah direncanakan ini.
Diketahui, ke empat orang pelaku yang telah ditahan di sel Polsek Namrole yakni, Abidin Loilatu, Abdullah Souwakil, Fahmi Souwakil dan Umar Souwakil, keempatnya dari Ambalau. (AZMI)