AMBON - BERITA MALUKU. DPRD Provinsi Maluku memberikan apresiasi positif bagi aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, yang sudah menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), sehingga perayaan Natal 25 Desember 2019 sudah bisa berjalan dengan aman dan damai.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada aparat keamanan dari TNI dan Polri, serta warga agama lain yang ada di Maluku Khususnya Kota Ambon yang telah bersama-sama menjaga jalan proses peribadatan yang dilakukan umat kristiani, sehingga bisa berjalan dengan aman, lancar dan damai," kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Alimudin Kolatlena saat dihubungi wartawan, dari Ambon, Sabtu (28/12).
Menurutnya, dengan keikutsertaan pemuda muslim untuk mengamankan jalannya ibadah malam Natal, membuktikan jika Maluku patut disebut sebagai laboratorium kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Nuansa seperti ini, lanjut Kolatfeka, jarang terjadi. Pasalnya, ada sejumlah wilayah di Indonesia yang melarang umat kristiani untuk merayakan natal.
"Namun hal berbeda ditunjukan oleh saudara-saudara muslim di Maluku khususnya Kota Ambon. Untuk itu saya mau katakan, belajarlah dari Maluku soal kerukunan antar umat beragama," tegas dia.
Olehnya itu, Kolatfeka berharap, kehidupan orang basudara dalam bingkai "Pela Gandong" harus terus dijaga dan dipelihara, agar kehidupan yang penuh persaudaraan dan kedamaian tersebut bisa terus terjaga.
"Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada aparat keamanan dari TNI dan Polri, serta warga agama lain yang ada di Maluku Khususnya Kota Ambon yang telah bersama-sama menjaga jalan proses peribadatan yang dilakukan umat kristiani, sehingga bisa berjalan dengan aman, lancar dan damai," kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Alimudin Kolatlena saat dihubungi wartawan, dari Ambon, Sabtu (28/12).
Menurutnya, dengan keikutsertaan pemuda muslim untuk mengamankan jalannya ibadah malam Natal, membuktikan jika Maluku patut disebut sebagai laboratorium kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Nuansa seperti ini, lanjut Kolatfeka, jarang terjadi. Pasalnya, ada sejumlah wilayah di Indonesia yang melarang umat kristiani untuk merayakan natal.
"Namun hal berbeda ditunjukan oleh saudara-saudara muslim di Maluku khususnya Kota Ambon. Untuk itu saya mau katakan, belajarlah dari Maluku soal kerukunan antar umat beragama," tegas dia.
Olehnya itu, Kolatfeka berharap, kehidupan orang basudara dalam bingkai "Pela Gandong" harus terus dijaga dan dipelihara, agar kehidupan yang penuh persaudaraan dan kedamaian tersebut bisa terus terjaga.