SINAR NGAWI™ Ngawi-Verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh desa maupun kelurahan bagi penerima Bantuaan Pangan Non Tunai, berujung terjadinya saldo nol bagi bagi beberapa penerima BPNT murni maupun peserta PKH. Budi Priyanto, Kabid Pemberdayaan Fakir Miskin, Dinas Sosial Ngawi mengatakan bahwa salah satunya disebabkan adanya peningkatan ekonomi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Setelah adanya pendataan verval, kemungkinan penerima manfaat ini terjadi peningkatan ekonomi, sehingga KPM ini dinyatakan exit atau terjadi saldo nol," terang dia.Meski begitu, tambahnya bahwa tidak menutup kemungkinan adanya faktor lainnya, sehingga terjadi salah entry data atau tidak ter-entry dengan benar maka yang seharusnya masih bisa menerima bantuan non tunai ini justru terjadi exit dan terjadi saldo nol.
"Maka hal ini selanjutnya bisa diusulkan kembali sesuai dengan prosedur yang berlaku, diantaranya melalui musdes (musyawarah desa) atau muskel (musyawarah kelurahan) dan diupload secara ofline oleh operator di Desa maupun Kelurahan," terangnya kemudian.
Sambungnya, program BPNT 2019 untuk Ngawi, mendasar pagu dari Kemensos sejumlah 87.981 peserta.
Namun demikian data bayar yang transaksi hanya sejumlah 76.768 peserta, yang mana selisih sebanyak 10.903 peserta tersebut harus dipenuhi oleh Kabupaten Ngawi, dari sejumlah peserta PKH yang tereksit dari BDT, lansia, warga dengan NIK beda dan masalah-masalah lain, dengan tetap melalui jalur musdes dan muskel.
"Sekali lagi, peran aktif masyarakat disini diperlukan sehingga tidak terjadi bagi warga yang kurang mampu malah saldo nol dan yang ekonominya sudah meningkat justru masih menerima manfaat BPNT," pungkasnya.
Pewarta: Kun/pAn
Editor: Kuncoro