AMBON - BERITA MALUKU. Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), nenurunkan tim asesmen untuk melakukan uji kelayakan terhadap sejumlah gedung, yang rusak akibat gempa 6.8 Menganitudo, yang menguncang pulau Ambon, pada Kamis 26 September 2016 lalu.
Tim asesmen dari pusat penelitian pengembangan (Puslitbang), Kementerian PUPR terdiri dari enam orang, yang diketuai Rhoma.
Ada dua lokasi yang disurvei, yakni Universitas Pattimura, dalam hal ini gedung Rektorat, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Perpusatakaan.
Lokasi kedua di kantor Gubernur, mulai dari lantai satu sampai lantai tujuh.
Disela-sela tinjauan di kantor Gubernur Maluku, Minggu (29/09/2019), Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Maluku, Mat Marasabessy, kepada awak media mengatakan, survei yang dilakukan terkait tingkat kerusakanan.
"Jadi mereka yang menentukan apakah gedung tersebut layak untuk dingunakan atau tidak," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Asesmen, Rhoma mengungkapkan, kajian yang dilakukan terkait dengan struktur bangunan.
Walaupun demikian, dirinya belum langsung bisa menentukan apakah kedua gedung ini layak digunakan atau tidak.
"Jadi setelah ini kita kembali ke Jakarta, laporkan dulu ke Menteri, mungkin satu dua hari kedepan baru hasilnya bisa disampaikan," ucapnya.
Tim asesmen dari pusat penelitian pengembangan (Puslitbang), Kementerian PUPR terdiri dari enam orang, yang diketuai Rhoma.
Ada dua lokasi yang disurvei, yakni Universitas Pattimura, dalam hal ini gedung Rektorat, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Perpusatakaan.
Lokasi kedua di kantor Gubernur, mulai dari lantai satu sampai lantai tujuh.
Disela-sela tinjauan di kantor Gubernur Maluku, Minggu (29/09/2019), Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Maluku, Mat Marasabessy, kepada awak media mengatakan, survei yang dilakukan terkait tingkat kerusakanan.
"Jadi mereka yang menentukan apakah gedung tersebut layak untuk dingunakan atau tidak," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Asesmen, Rhoma mengungkapkan, kajian yang dilakukan terkait dengan struktur bangunan.
Walaupun demikian, dirinya belum langsung bisa menentukan apakah kedua gedung ini layak digunakan atau tidak.
"Jadi setelah ini kita kembali ke Jakarta, laporkan dulu ke Menteri, mungkin satu dua hari kedepan baru hasilnya bisa disampaikan," ucapnya.