AMBON - BERITA MALUKU. Pasca Gempa 6.8 SR yang menguncang kota Ambon, Kamis (26/9/2019) pukul 08.46 WIT, sampai saat ini puluhan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Haulussy, Ambon, masih dirawat di tenda-tenda darurat yang disiapkan oleh Dinas Sosial Maluku, di sekitar halaman RS.
Puluhan pasien tersebut, tersebar di delapan tenda yang didirikan oleh Dinas Sosial, Provinsi Maluku di sekitar halaman RS.
Delapan tenda yang dirikan, terdiri empat tenda berada di halaman depan RS, sedangkan 4 tenda lainnya berada halaman kosong di tengah gedung RS.
Setiap tenda, ada yang ditempati 1 - 3 pasien, ada juga 10 - 11 pasien yang terdiri dari berbagai ruangan, kemudian yang dijaga intesnif oleh tenaga medis, baik itu bidan/suster, maupun Dokter.
Selain pasien yang ditempatkan di dalam tenda, ada juga pasien yang memilih berada di disamping-samping ruangan gedung RS. Begitu juga dengan sejumlah bayi yang baru lahir, masih berada dalam inkubator.
Plt Kabid Penanganan Fakir Miskin, Dinas sosial Maluku, Edwin, Kamis (26/9/2019) mengatakan, selain RSUD M. Haulussy, dirinya juga membangun tenda darurat di sejumlah RS lainnya, yakni RSKD Nania, RS Bakti Rahayu dan Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara, Tantui. Dengan menggerahkan 16 orang dari Tagana.
Pemasangan tenda ini sudah dilakukan sejak satu sampai dua jam pasca Gempa, berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah kota Ambon, dan beberapa instansi terkait.
"Sebenarnya pemasangan tenda ini bisa dilakukan lebih cepat, namun karena kondisi lalu lintas, pasca benca, macet total, sehingga membuat diatribusi tenda menjadi terhambat, sehingga baru dikerjakan satu sampai dua jam setelah gempa tadi pagi," tuturnya.
Selain tenda, juga disediakan WC darurat serta dua mobil tangki air bersih, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Puluhan pasien tersebut, tersebar di delapan tenda yang didirikan oleh Dinas Sosial, Provinsi Maluku di sekitar halaman RS.
Delapan tenda yang dirikan, terdiri empat tenda berada di halaman depan RS, sedangkan 4 tenda lainnya berada halaman kosong di tengah gedung RS.
Setiap tenda, ada yang ditempati 1 - 3 pasien, ada juga 10 - 11 pasien yang terdiri dari berbagai ruangan, kemudian yang dijaga intesnif oleh tenaga medis, baik itu bidan/suster, maupun Dokter.
Selain pasien yang ditempatkan di dalam tenda, ada juga pasien yang memilih berada di disamping-samping ruangan gedung RS. Begitu juga dengan sejumlah bayi yang baru lahir, masih berada dalam inkubator.
Plt Kabid Penanganan Fakir Miskin, Dinas sosial Maluku, Edwin, Kamis (26/9/2019) mengatakan, selain RSUD M. Haulussy, dirinya juga membangun tenda darurat di sejumlah RS lainnya, yakni RSKD Nania, RS Bakti Rahayu dan Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara, Tantui. Dengan menggerahkan 16 orang dari Tagana.
Pemasangan tenda ini sudah dilakukan sejak satu sampai dua jam pasca Gempa, berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah kota Ambon, dan beberapa instansi terkait.
"Sebenarnya pemasangan tenda ini bisa dilakukan lebih cepat, namun karena kondisi lalu lintas, pasca benca, macet total, sehingga membuat diatribusi tenda menjadi terhambat, sehingga baru dikerjakan satu sampai dua jam setelah gempa tadi pagi," tuturnya.
Selain tenda, juga disediakan WC darurat serta dua mobil tangki air bersih, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.