AMBON - BERITA MALUKU. Dompet Dhuafa mendirikan pos hangat, dapur umum, dan taman ceria bagi korban gempa di Ambon, Maluku. Hal ini dilakukan untuk membantu sekitar 25 ribu korban gempa yang hingga saat ini tinggal di lokasi-lokasi pengungsian.
Pos hangat yang didirikan sejak Kamis (26/9) ini ada satu titik di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di daerah IAIN Ambon terdapat dua titik pos hangat dan satu titik di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Lokasi dapur umum didirikan di RT 1, Negri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Sementara lokasi taman ceria (TempAt aMAN dari keCEmasan dan RisIko bencanA) yang berada di Desa Liang, Kec Salahutu, Maluku Tengah.
"Situasi hari ini (Senin, 30/09) di Taman Ceria cukup antusias dari pengunjung yang hadir sekitar 200 baik anak-anak maupun orang tua berpartisipasi aktif dalam keberadaan Taman Ceria, peserta selain diedukasi tentang kebencanaan, agama dan psikososial first aid, dilokasi tersebut diajarkan peduli terhadap lingkungan. Hal ini dilihat dari perserta yang berdatangan harus mengumpulkan sampah dari lokasi pengungsian, Taman Ceria melibatkan 20 relawan", ujar Benny, selaku Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Data pada Minggu (29/09) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat terdapat 20 korban meninggal dunia Korban tersebut masing-masing terbagi di tiga wilayah yakni kabupaten/kota di antaranya; 8 korban di Kota Ambon, 10 korban di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2 korban di Kabupaten Seram Bagian Barat. Dampak dari Gempa yang mengguncang juga mengakibatkan 108 jiwa korban luka-luka, di Kabupaten Maluku Tengah, 13 jiwa di Kabupaten Seram Bagian Barat dan 31 jiwa di Kota Ambon. Sehingga total keseluruhannya mencapai 152 jiwa.
Gempa yang mengguncang wilayah Ambon berada pada kedalaman 10 km yang tidak berpotensi tsunami yang mengakibatkan 534 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan yang rusak Sedangkan data sementara warga yang mengungsi hingga saat ini menjadi 25.000 jiwa.
Hingga kemarin tim berhasil assemen Desa Liang, Kec Salahutu, Maluku Tengah, terdapat sejumlah bangunan rusak berat sebanyak 406 unit, rusak sedang sebanyak 277 unit dan rusak ringan sebanyak 317 unit. Sementara untuk luka ringan sebanyak 72 jiwa, untuk luka berat sejumlah 9 jiwa, dan meninggal sebanyak 5 jiwa.
Untuk kelompok rentan telah berhasil dihimpun yaitu Bayi usia 0-11 bulan: 70 jiwa, balita 1-5 tahun: 486 jiwa, Lansia: 510 jiwa, Ibu Hamil: 183 jiwa, dan fasilitas umum sebanyak 11 sekolah mengalami rusak ringan, 2 masjid rusak ringan dan sebuah puskesmas rusak ringan.
"DMC Dompet Dhuafa terus bergerak dan melakukan koordinasi dengan para relawan. Pemetaan kebutuhan juga menjadi agenda penting dari respon darurat bencana Gempa Bumi tersebut. pantauan lapangan relawan Dompet Dhuafa di wilayah yang terkena dampak gempa bumi para korban memerlukan bantuan mulai dari kebutuhan medis, tenda pengungsian, hingga kebutuhan logistik darurat lainnya.Dompet Dhuafa juga telah mengirimkan 2 personil tim susulan dari Jakarta, 1 personil relawan Makassar dan 21 personil lokal terus melakukan koordinasi dengan beberapa komunitas untuk penanganan korban pascagempa", tutup Benny.
Pos hangat yang didirikan sejak Kamis (26/9) ini ada satu titik di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di daerah IAIN Ambon terdapat dua titik pos hangat dan satu titik di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Lokasi dapur umum didirikan di RT 1, Negri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Sementara lokasi taman ceria (TempAt aMAN dari keCEmasan dan RisIko bencanA) yang berada di Desa Liang, Kec Salahutu, Maluku Tengah.
"Situasi hari ini (Senin, 30/09) di Taman Ceria cukup antusias dari pengunjung yang hadir sekitar 200 baik anak-anak maupun orang tua berpartisipasi aktif dalam keberadaan Taman Ceria, peserta selain diedukasi tentang kebencanaan, agama dan psikososial first aid, dilokasi tersebut diajarkan peduli terhadap lingkungan. Hal ini dilihat dari perserta yang berdatangan harus mengumpulkan sampah dari lokasi pengungsian, Taman Ceria melibatkan 20 relawan", ujar Benny, selaku Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Data pada Minggu (29/09) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat terdapat 20 korban meninggal dunia Korban tersebut masing-masing terbagi di tiga wilayah yakni kabupaten/kota di antaranya; 8 korban di Kota Ambon, 10 korban di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2 korban di Kabupaten Seram Bagian Barat. Dampak dari Gempa yang mengguncang juga mengakibatkan 108 jiwa korban luka-luka, di Kabupaten Maluku Tengah, 13 jiwa di Kabupaten Seram Bagian Barat dan 31 jiwa di Kota Ambon. Sehingga total keseluruhannya mencapai 152 jiwa.
Gempa yang mengguncang wilayah Ambon berada pada kedalaman 10 km yang tidak berpotensi tsunami yang mengakibatkan 534 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan yang rusak Sedangkan data sementara warga yang mengungsi hingga saat ini menjadi 25.000 jiwa.
Hingga kemarin tim berhasil assemen Desa Liang, Kec Salahutu, Maluku Tengah, terdapat sejumlah bangunan rusak berat sebanyak 406 unit, rusak sedang sebanyak 277 unit dan rusak ringan sebanyak 317 unit. Sementara untuk luka ringan sebanyak 72 jiwa, untuk luka berat sejumlah 9 jiwa, dan meninggal sebanyak 5 jiwa.
Untuk kelompok rentan telah berhasil dihimpun yaitu Bayi usia 0-11 bulan: 70 jiwa, balita 1-5 tahun: 486 jiwa, Lansia: 510 jiwa, Ibu Hamil: 183 jiwa, dan fasilitas umum sebanyak 11 sekolah mengalami rusak ringan, 2 masjid rusak ringan dan sebuah puskesmas rusak ringan.
"DMC Dompet Dhuafa terus bergerak dan melakukan koordinasi dengan para relawan. Pemetaan kebutuhan juga menjadi agenda penting dari respon darurat bencana Gempa Bumi tersebut. pantauan lapangan relawan Dompet Dhuafa di wilayah yang terkena dampak gempa bumi para korban memerlukan bantuan mulai dari kebutuhan medis, tenda pengungsian, hingga kebutuhan logistik darurat lainnya.Dompet Dhuafa juga telah mengirimkan 2 personil tim susulan dari Jakarta, 1 personil relawan Makassar dan 21 personil lokal terus melakukan koordinasi dengan beberapa komunitas untuk penanganan korban pascagempa", tutup Benny.