KRAKSAAN – Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE secara simbolis menyerahkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) plus Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Lanjut Usia (Lansia) tahun 2019 di Pendopo Kecamatan Kraksaan, Selasa (2/7/2019).
Penyerahakan bansos ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Achmad Arif, perwakilan Bank Jatim Cabang Kraksaan, perwakilan OPD, Camat Kraksaan Muhamad Ridwan dan jajaran Forkopimka Kraksaan serta para Kepala Desa dan Lurah se-Kecamatan Kraksaan.
Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Achmad Arif mengungkapkan jumlah penerima bansos PKH Plus KPM Lansia di Kabupaten Probolinggo sebanyak 7.220 KPM dan khusus di Kecamatan Kraksaan jumlah penerimanya sebanyak 387 KPM. Setiap KPM akan mendapatkan bansos sebesar Rp 2 juta dalam setahun dan akan disalurkan dalam 4 (empat) tahap sehingga masing-masing KPM akan menerima Rp 500 ribu setiap 3 (tiga) bulan sekali.
"Prioritas penerimanya adalah lansia berusia 70 tahun ke atas dan tidak memiliki sumber penghasilan tetap. Tujuan dari pemberian bansos PKH Plus KPM Lansia ini adalah untuk meringankan beban hidup dan pemenuhan kebutuhan dasar lansia atau penerima manfaat dalam hidupnya," ungkapnya.
Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan penyaluran bansos PKH Plus KPM Lansia yang merupakan PKH tahun 2019 mulai disalurkan tahun ini. Sebagai sebuah program bansos bersyarat, manfaat PKH tidak lain ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan mempercepat penanggulangan kemiskinan, khususnya yang ada di Kabupaten Probolinggo.
"Bantuan sosial untuk lansia ini merupakan program untuk memelihara taraf kesejahteraan sosial lanjut usia agar mereka dapat menikmati taraf hidup yang layak serta mengurangi angka kedalaman dan keparahan kemiskinan bagi keluarga kurang mampu yang menanggung lanjut usia," katanya.
Lebih lanjut Bupati Tantri kepada segenap lansia agar memanfaatkan bantuan sosial ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya untuk memeriksakan kesehatannya. Sebab pemerintah menginginkan para lansia senantiasa sehat wal afiat.
"Penerima program bantuan sosial untuk lansia ini dilakukan berdasarkan revisi BDT (Basis Data Terpadu). Ini merupakan langkah sangat strategis karena datanya akurasi dan menjadi sangat vital bagi kita semua," jelasnya.
Bupati Tantri menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para kepala desa dan lurah serta Camat yang telah banyak membantu dalam proses revisi BDT yang menjadi dasar bagi semua pihak dalam pemberian bantuan kesejahteraan sosial.
"Saya meminta kepada para kepala desa, lurah dan Camat untuk terus mengupdate data-data BDT itu karena dalam satu tahun itu data tidak akan stagnan dan pasti akan berubah. Mohon kerja samanya kepala desa dan lurah yang menjadi perwakilan di tingkat desa untuk memastikan tidak ada warga terlewat yang berhak dan sesuai kriteria," terangnya.
Menurut Bupati Tantri, pendataan oleh kepala desa dan lurah ini sangat penting untuk terus dilakukan untuk meminimalisir adanya warga masyarakat yang sudah tidak layak menjadi warga miskin pra sejahyera. Sehingga bisa dialihkan kepada warga lain yang memang lebih berhak dan sesuai kriteria.
"Dengan keseriusan bersama, saya yakin kita semuanya bisa mengatasi problem kemiskinan di Kabupaten Probolinggo dengan data yang tepat dan benar. Terima kasih kepada Bank Jatim yang selalu menjadi mitra dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri didampingi perwakilan dari Bank Jatim Cabang Kraksaan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko dan Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Achmad Arif memantau proses penyaluran bansos PKH Plus KPM Lansia yang dilaksanakan di sisi timur Pendopo Kecamatan Kraksaan. (Akbar/pro)