Penulis: KraksaanOnline
Senin 27 Mei 2019
Probolinggo, KraksaanOnline.com - Kehadiran Polisi dalam setiap kegiatan masyarakat sudah menjadi tugas sejati korps Bhayangkara, yang menarik dan patut ditiru adalah cara Polisi selalu bergandengan ulama.
Suatu bentuk hubungan antara ulama dengan Umaro sangat penting untuk dirajut, terutama untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas NKRI agar selalu tertib, adem dan nyaman.
"Karena jika Kapolres dan ulamanya bisa saling bergandengan tangan, maka rakyatnya akan tertib, jika sudah tertib wilayah akan aman, dan jika sudah aman maka semuanya akan jadi nyaman. Nyaman untuk bekerja dan juga nyaman untuk perut (mencari makan)" ujar KH Anwar Udin pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar Jabung Sisir Paiton Probolinggo, saat menerima kunjungan Silahturahmi Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto.
Dalam kunjungan tersebut mengucapkan rasa terima kasih dan rasa bersyukurnya. Karena telah ikut menjaga suasana Kambtibmas Kabupaten Probolinggo, tetap kondusif pasca pencoblosan hingga pengumuman hasil. Pemilu 2019.
"Polri bukan apa-apa tanpa adanya komponen masyarakat, alim ulama. Polisi adalah simbol, bagian dari rakyat. Yang diberikan tugas untuk menjaga ketertiban. Terima kasih sudah ikut aktif membantu tugas Polri dalam menjaga kondusifitas Kabupaten Probolinggo." ujar Akbp Eddwi Kurniyanto.
Kapolres Probolinggo juga menghimbau kepada semua yang hadir untuk tidak perlu ikut /terpengaruh terprovokasi pada kejadian akhir² ini terutama di media sosial. Tidak terpengaruh berita² yang beredar, karena semua itu belum tentu benar. Tetap menjaga kondusifitas dan hubungan yang sudah terjalin dengan baik.
Sementara KH Anwar Udin, pengasuh Ponpes dalam paparan takziahnya menjelang berbuka bersama menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polres Probolinggo.
"Terima kasih kepada pak Kapolres beserta jajarannya, yang telah mengajak kami untuk ikut andil menjaga Kemanan ketertiban kenyamanan dan kemakmuran kabupaten Probolinggo. Juga terhadap support yg diberikan atas pembangunan musholla kami, sehingga pembangunannya bisa segera dirampungkan." ujar salah satu sesepuh tokoh Agama di Kabupaten Probolinggo tersebut.
"Dalam kehidupan kita, muslim ataupun non muslin itu adalah satu saudara, jangan sampai saling menyakiti satu sama lain. Sudah seharusnya kita saling bergandengan tangan untuk membangun dan menjaga negeri." sambung sang Kyai.
KH Anwar Udin juga menghimbau kepada seluruh jamaah yang hadir dan juga kepada semua umat muslim di Probolinggo dan dimanapun berada. Untuk tidak menjadi umat perusak dinamika hidup berbangsa dan bertanah air di NKRI.
"Umat Islam jangan sampai merusak dan menjadi perusak di atas muka bumi ini. Karena kita adalah sebagai khalifah di muka bumi ini yang diberikan tugas serta tanggung jawab agar bumi ini tetap terjaga damai dan lestari.".
Menyikapi kondisi bangsa saat ini dan kejadian rusuh 21 dan 22 Mei 2019 kemarin. KH Anwar Udin menegaskan.
"Bila ada masalah, sampaikanlah dengan musyawarah, bukan dengan cara merusak.Ikuti petunjuk Allah untuk senantiasa menjaga perdamaian, ikuti anjuran ulama yang menganjurkan kebaikan di jalan Allah. Bukan anjuran yang merusak. Jika tidak mau mengikuti aturan Allah dan anjuran ulama yang baik, lalu mau mengikuti anjuran siapa ??. Sekali lagi janganlah merusak, jangan mengikuti hawa nafsu dari iblis..!!" tegasnya.
"Yang tidak baik jadikanlah baik, yang sudah baik jadikanlah lebih baik lagi. Senantiasa berbuat baik, jangan sampai ikut²an terpengaruh hal yang jelek dan merusak. Ikut²an boleh tapi ikutilah hal yang baik.. Bukan hal yang buruk..." lanjut Pengasuh Ponpes tersebut..
Sebelum dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah dan berbuka puasa bersama, kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama untuk Negeri ini agar senantiasa diberikan kedamaian serta di jauhkan dari malapetaka. Senantiasa diberikan jalan kebaikan kepada seluruh warga negara untuk menjalankan dinamika kehidupan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam merajut tenun Kebangsaan dalam menjaga Merah Putih untuk tetap berkibar.(*)