Port Blair, Info Breaking News – Pihak kepolisian di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India kini tengah memutar otak demi menemukan cara terbaik dalam upaya mengambil jenazah seorang pria Amerika Serikat yang tewas dipanah suku pedalaman.
Direktur Jenderal Dependera Pathak mengungkapkan kepada Hindustan Times, Selasa (27/11/2018) pihaknya kini tengah berkonsultasi dengan antropolog. Hal itu dilakukan mengingat diperlukan adanya gestur bersahabat untuk mendekati Suku Sentinel demi mengambil jenazah pria bernama lengkap John Allen Chau tersebut.
"Kami memperhatikan dengan hati-hati apa saja yang mereka lakukan dan apa skenario yang bakal mungkin terjadi di masa depan," kata Pathak.
PC Joshi, seorang antropolog dari Universitas Delhi mengatakan biasanya pihaknya memberikan hadiah seperti kelapa atau pisang kepada suku tersebut. Namun, ia mengakui bahwa kontak dengan Suku Sentinel jarang dilakukan bahkan kunjungan ke pulau pun sudah diberhentikan sejak beberapa tahun lalu.
PC Joshi, seorang antropolog dari Universitas Delhi mengatakan biasanya pihaknya memberikan hadiah seperti kelapa atau pisang kepada suku tersebut. Namun, ia mengakui bahwa kontak dengan Suku Sentinel jarang dilakukan bahkan kunjungan ke pulau pun sudah diberhentikan sejak beberapa tahun lalu.
Pathak pun menjelaskan bahwa sampai mereka mengetahui gestur yang tepat, jajarannya hanya mampu mengelilingi pulau itu dan mengawasi mereka.
Sepanjang pekan lalu, polisi sudah dua kali mengitari Pulau Sentinel Utara dan melihat aktivitas suku yang diyakini mendiami pulau tersebut sejak 50.000 tahun silam. Ketika di pulau itu Sabtu (25/11/2018), polisi melihat ada sejumlah anggota Suku Sentinel yang berdiri di bibir pantai dengan membawa tombak dan panah.
"Kami hanya melihat mereka dari kejauhan. Begitu juga dengan orang-orang suku itu yang tidak berusaha menyerang petugas kami," tuturnya.
Anggotanya, Pathak katakan, tidak bisa masuk begitu saja ke pulau dan terlibat kericuhan dengan penduduk pulau karena bagaimanapun juga mereka adalah harta karun.
"Kami tidak bisa memaksakan kehendak kami dengan pergi ke sana dan menyakiti mereka," ujar Pathak.
Sementara itu, Joshi pun menganggap usaha pengambilan jenazah Chau mungkin sudah terlambat karena jenazahnya sudah pasti membusuk.
"Panas dan kelembaban yang ada di pulau mempercepat proses pembusukannya. Menurut saya usaha pengambilan bakal sia-sia," jelas dia.
Diketahui, John Allen Chau tewas dipanah Suku Sentinel yang mendiami Pulau Sentinel Utara ketika pergi ke sana sendirian pada 16 November. Nelayan lokal yang membantu aksinya mengaku melihat sejumlah anggota suku yang konon dianggap paling berbahaya di dunia itu menggotong jenazah Chau di pantai keesokan paginya (17/11/2018). ***Jeremy