Jakarta, Info Breaking News - Ibarat gayung bersambut, pihak KPK rencananya hari ini, Senin 1 Oktober 2018, akan bertemu secara kongkow ngopi bareng Hotman Paris Hutapea di Kopi Joni, guna memberikan bukti telah terjadi korupsi massal di Sumut. Kasus ini Kabar merupakan dugaan korupsi massal sejumlah oknum DPRD Serdangbedagai (Sergai) dengan menggunakan dana bantuan sosial (Bansos) yang diungkap ke publik oleh Joko Supriadi lewat pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespon video pengakuan yang viral itu.
Hotman Paris mengabarkan bahwa besok, Senin (1/10/2018), KPK akan mendatangi Kopi Joni untuk bertemu dengan Joko Supriadi, aparatur sipil negara (ASN) pada bagian keuangan/bendaraha Kantor Bupati Sergai.
Hal tersebut diungkapkan Hotman kembali via akun Instagramnya, Minggu (30/9/2018).
"Pengumunan, pengumunan, saya Hotman Paris yang saat ini kerja capek dengan ini memberitahukan bahwa saya dihubungi tim KPK akan datang ketemu denganJoko Supriadi, pegawai bendahara Kantor Bupati Serdangbedagai, yang membeberkan dugaan miliar dana Bansos dipakai untuk ketuk palu DPRD dan oknum pejabat," ungkapnya.
Dia mengatakan lewat video tersebut, tim KPK akan datang pukul 10.00 WIB.
"Besok KPK akan bertemu Joko Supriadi ditemani Hotman Paris, sampai ketemu besok di Kopi Joni. Semua pihak diharapkan datang, pihak terkait, jam 10 di Kopi Joni," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Joko rela datang ke Jakarta menemui Hotman Paris dengan membawa berkas bukti-bukti pembiayaan para oknum DPRD hingga camat dengan menggunakan dana Bansos dengan segala keperluan. Mulai dari biaya ketuk palu, Pilkada dan lainnya.
Tidak hanya itu, dugaan lain yang diungkap adalah para oknum anggota dewan itu dikabarkan memberikan aparat kepolisian motor Harley Davidson agar tidak memproses kasus dugaan korupsi itu.
Joko sendiri mengadukan nasibnya, karena dia merasa diintimidasi saat ini oleh para oknum anggota dewan dan pejabat tersebut. Sementara terpantau sejumlah orang yang namanya tersebut dalam kasus korupsi massal itu mulai gelisah dan tidak bisa tidur pulas, bahkan banyak diantaranya yang meminta jampi jampi kedukunj sakti agar dirinya selamat dari incaran KPK seperti kebanyakan koruptor lainnya mulai banyak ibadah dan doa setelah masuk pusaran penyidikan, tapi justru lupa daratan saat berpesta pora memakan uang rakyat hanya memikirkan dirinya sendiri secara serakah dan munafik. *** Mil.