Illustrasi |
BANTUL - Sebanyak 22 narapidana atau warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bantul mendapat bimbingan kerja. Dengan bimbingan kerja tersebut diharapkan nantinya dapat menjadi bekal untuk kembali ke masyarakat.
Bimbingan itu berupa pelatihan menjahit, membuat spring bed, anyaman, alas kaki hingga kerajinan tangan lainnya. Bimbingan kerja tersebut diutamakan bagi narapidana yang mempunyai bakat dan kemauan serta yang sudah mendekati bebas menjalani kurungan.
Kepala Rutan Bantul Soleh Joko Sutopo AMd UP SH MH mengatakan Keterampilannya dapat dipraktekkan untuk mata pencaharian dan menghidupi keluarga. Ketika masih di rutan, keuntungan dari hasil produksi kerajinan yang terjual dapat ditabung. "Untuk pemasaran produk kerajinan dari rutan sudah ada pihak ketiga yang memasarkan," jelasnya.
Namun demikian, warga binaan yang mengikuti bimbingan kerja harus memenuhi persyaratan. Selain mempunyai minat dan bakat juga mempunyai nilai raport selama dalam menjalani kurungan yakni tidak melakukan pelanggaran aturan.
"Bimbingan kerja selama dua bulan. Peserta yang sudah mampu memproduksi kerajinan sesuai dengan pilihannya, hasilnya dipasarkan ke luar rutan melalui pihak ketiga," jelas Soleh Joko Sutopo.
Sementara Wakil Bupati Bantul H Addul Halim Muslih mengaku sudah mengunjungi tempat latihan yang diberikan oleh Rutan Bantul. Dirinya berpesan kepada narapidana agar menjadi insan taat hukum yang berakhlak dan berbudi luhur. "Pelatihan itu bagian dari mempersiapkan menjadi insan yang mempunyai makna dan berguna dalam kehidupan di tengah masyarakat," tandasnya.
Sumber : krjogja.com