Sihar saat minum Kopi |Foto: istimewa |
SIDIKALANG - Salah satu kebiasaan Sihar Sitorus dalam kunjungan di beberapa daerah adalah mengunjungi tempat ngopi dan menikmati kopi original daerah tersebut. Hal itu juga yang dilakukan Calon Wakil Gubernur Cawagub Sumatera Utara Sumut nomor urut dua tersebut saat mengunjungi Kota Sidikalang, Jumat (1/6/2018) malam.
Sihar yang tiba di Ibukota Kabupaten Dairi tersebut langsung menyambangi salah satu pusat tongkrongan bernama Poda Coffee. Di Poda Coffee yang menawarkan beragam sajian kopi khas Sidikalang tersebut, wakil dari H Djarot Saiful Hidayat itu masuk dan menyapa para pengunjung.
Sontak kedatangan penggila bola tersebut membawa para pengunjung menghampirinya dan menyalami sosok yang murah senyum itu. Tidak luput dari permintaan warga untuk foto bersama Sihar. "Bangga bisa foto dengan calon pilihan kita," terang salah seorang warga.
Pegawai di salah satu instansi pemerintah tersebut mengaku sangat mengagumi pasangan yang akrab disapa Djoss tersebut. Karena pasangan tersebut merupakan pasangan yang paling tepat memimpin Sumut.
Sihar Sitorus mengatakan bahwa kunjungan di beberapa tempat ngopi merupakan hal yang istimewa. Karena setiap daerah penghasil kopi memiliki keistimewaannya. Mulai dari rasa, cerita dan jenis kopinya. Selain itu, kopi juga merupakan salah satu produk unggulan daerah yang dipasarkan secara luas ke dunia internasional. "Ada yang istimewa tentang kopi ini. Apa lagi ini di Sidikalang. Kopinya sudah terkenal kemana-mana. Jadi kita harus menikmatinya," katanya.
Sementara pemilik Poda Coffee, Samuel Sihombing mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan kedatangan Sihar Sitorus. Secara khusus dia juga merupakan simpatisan dari pasangan Djoss sehingga dia membranding coffee shop-nya dengan beberapa desain Djoss.
Samuel memaparkan bahwa Poda Coffee didirikan sejak tiga tahun silam. Poda merupakan nama anak pertamanya. Selain itu Poda juga merupakan singkatan organisasi yang pernah didirikannya. Yakni Perhimpunan Petani Organik Dairi. Karena itu, coffee shop yang didirikannya bukan hanya untuk tempat tongkrongan melainkan juga tempat edukasi untuk pembangunan minat masyarakat dalam mengembangkan kopi.
"Karena itu kita juga berharap ke depannya agar pasangan Djoss membangun daerah sesuai dengan kultur dan karakternya. Karena kebutuhan saat ini adalah perbaikan. Khususnya akses ke beberapa daerah. Sehingga kedepan sumberdaya alam di masing-masing daerah dapat di kembangkan dengan baik," katanya.(red/rls)