Jakarta, Info Breaking News - Acara buka bersama (bukber) ibadah puasa yang pertama kali diadakan di Gereja Katedral, Jakarta, dihadiri 200 peserta. Acara bukber menjadi tidak biasa karena diadakan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni.
Putri alm Presiden RI ke-4 Gusdur, Alissa Wahid mengakui, acara bukber merupakan inisiatif dari pihaknya selaku pengelola komunitas Gusdurian. Katedral sengaja dipilih mengingat belum lama ini terjadi serangan teror di gereja Katolik dan gereja lainnya di Surabaya.
"Tidak ada tokoh atau organisasi besar yang berinisiatif, ini inisiatif masyarakat saja. Orang-orang yang selama ini punya komunitas kebajikan kumpul, colek-mencolek gitu karena kita semua peduli dengan Indonesia yang makin lama kok semakin terpolarisasi, terpecah-pecah memikirkan kelompoknya sendiri," kata Alissa, dalam sambutannya, sebelum berbuka di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (1/6).
Para peserta yang hadir, lanjut Alissa, terdiri dari komunitas-komunitas, selain Gusdurian, terdapat komunitas perpustakaan keliling, yang merumuskan kegiatan bukber di Katedral yang mengusung tema menguatkan toleransi, persaudaraan dan solidaritas kemanusiaan.
Dirinya sendiri tidak menyangka jumlah peserta yang hadir melebihi 100 orang, "Pada awal kami lemparkan gagasan ini, responsnya luar biasa. Kami enggak menyangka, paling yang ikut hanya 100 orang, ternyata sampai 200 orang. Berarti kan kebutuhan masyarakat untuk berkumpul dan hidup damai sangat tinggi."
Sebelum mengikuti bukber para peserta diberi kesempatan untuk berkeliling Katedral, tidak sedikit yang menyempatkan berswafoto di dekorasi Pancasila beripa burung Garuda raksasa di sudut Katedral.
Paroki Gereja Katedral, Rm Hani Rudi Hartoko SJ yang memimpin peserta bukber berkeliling gereja mengapresiasi gagasan bukber di Katedral yang diinisiasi kalangan muda. Terlebih lagi tujuannya mulia yakni, meneguhkan semangat persaudaraan dan persatuan.
"Kita harus berterima kasih karena mereka saling meneguhkan kita semua, yang beberapa waktu yang lalu, sebagian umat Kristiani mungkin agak-agak sedikit terguncang karena peristiwa Surabaya dan mereka ingin menunjukkan dari solidaritas," katanya.
Setelah berbuka, para peserta melanjutkan ibadah salat di Masjid Istiqlal yang lokasinya tetap di seberang Katedreal, meskipun pihak gereja menyediakan ruang salat. Sementara umat Katolik mengadakan misa Jumat pertama.*** Ira Maya.