BERITA MALUKU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) masih membutuhkan tambahan 200 tenaga kesehatan yakni dokter, bidan, perawat maupun kesehatan lingkungan untuk memaksimalkan pelayanan di seluruh Puskesmas di daerah ini.
"Sebagian besar Puskesmas di Ternate merupakan Puskesmas rawat inap, sehingga membutuhkan banyak tenaga kesehatan, sementara jumlah yang ada sekarang masih terbatas," kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di Ternate, Kamis (1/3/2018).
Dinkes mengharapkan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, dapat diakomodir dalam penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini dan kalau pun tidak bisa karena terbatasnya kuota, akan diupayakan melalui program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan.
Menurut dia, Dinkes juga akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut melalui perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT), khususnya untuk Puskesmas di Pulau Batang Dua, Pulau Hiri dan Pulau Moti, karena di ketiga Puskesmas itu masih sangat kekurangan tenaga kesehatan.
Namun untuk perekrutan PTT tenaga kesehatan tersebut, harus melalui Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ternate, itu pun masih harus melihat kemampuan keuangan daerah.
Sebelumnya anggota DPRD Kota Ternate, Muhdar Bailussy mengatakan Pemkot Ternate harus memprioritaskan penyediaan tenaga kesehatan dan guru, baik melalui pengusulan kuota penerimaannya di Kemenpan-RB maupun melalui perekrutan PTT.
Masalanya tenaga kesehatan dan guru bersentuhan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, karena kalau pelayanan kedua bidang itu tidak maksimal akibat keterbatasan tenaga kesehatan dan guru pasti akan berpengaruh besar terhadap masalah kesehatan dan pendidikan masyarakat di daerah ini.
Ia menambahkan, khusus untuk peningkatan PTT tenaga kesehatan dan guru, DPRD Ternate pasti akan mendukung pengalokasian anggarannya melalui APBD, walaupun saat ini APBD Ternate sangat terbatas, bahkan devisit anggarannya sudah mencapai angka di atas Rp30 miliar.
"Sebagian besar Puskesmas di Ternate merupakan Puskesmas rawat inap, sehingga membutuhkan banyak tenaga kesehatan, sementara jumlah yang ada sekarang masih terbatas," kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di Ternate, Kamis (1/3/2018).
Dinkes mengharapkan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, dapat diakomodir dalam penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini dan kalau pun tidak bisa karena terbatasnya kuota, akan diupayakan melalui program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan.
Menurut dia, Dinkes juga akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan tersebut melalui perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT), khususnya untuk Puskesmas di Pulau Batang Dua, Pulau Hiri dan Pulau Moti, karena di ketiga Puskesmas itu masih sangat kekurangan tenaga kesehatan.
Namun untuk perekrutan PTT tenaga kesehatan tersebut, harus melalui Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ternate, itu pun masih harus melihat kemampuan keuangan daerah.
Sebelumnya anggota DPRD Kota Ternate, Muhdar Bailussy mengatakan Pemkot Ternate harus memprioritaskan penyediaan tenaga kesehatan dan guru, baik melalui pengusulan kuota penerimaannya di Kemenpan-RB maupun melalui perekrutan PTT.
Masalanya tenaga kesehatan dan guru bersentuhan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat, karena kalau pelayanan kedua bidang itu tidak maksimal akibat keterbatasan tenaga kesehatan dan guru pasti akan berpengaruh besar terhadap masalah kesehatan dan pendidikan masyarakat di daerah ini.
Ia menambahkan, khusus untuk peningkatan PTT tenaga kesehatan dan guru, DPRD Ternate pasti akan mendukung pengalokasian anggarannya melalui APBD, walaupun saat ini APBD Ternate sangat terbatas, bahkan devisit anggarannya sudah mencapai angka di atas Rp30 miliar.