Napi Peringati Hari Hutan dan Air Sedunia di Lapas Maros, Ini Alasannya

Napi Peringati Hari Hutan dan Air Sedunia di Lapas Maros, Ini Alasannya
Hari Hutan Internasional dan Hari Air Sedunia diperingati bersamaan di Lapas Klas II A Kandeapi, Kecamatan Mandai, Maros, Kamis (23/3/2018) 

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Hari Hutan Internasional dan Hari Air Sedunia diperingati bersamaan di Lapas Klas II A Kandeapi, Kecamatan Mandai, Maros, Kamis (23/3/2018)
Peringatan tersebut difasilitasi oleh Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (Yakabus) dan Pustaka Jeruji Indonesia Lapas Maros.

Kegiatan itu juga diidukung Pemkab Maros, Balai Arkeologi Sulsel, BPTP Sulsel, Partai Demokrat, dan PAN.
Sekretaris Yakabus Salahuddin Alam mengatakan, Hari Hutan Internasional dan Hari Air Sedunia digelar secara bersamaan karena tanpa hutan, maka tidak akan ada air.
Kegiatan yang dihadiri Anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional Ully Hary Rusady digelar untuk membuktikan jeruji besi bukan menjadi penghalang untuk berbuat.

"Hari ini, peringatan ini digelar serentak. Dan kami ingin membuat kegiatan serupa di dalam Lapas. Kalau orang di luar bisa memperingati, kenapa kami tidak. Tidak ada alasan bagi warga binaan untuk membatasi kegiatannya," kata Salahuddin.
Menurutnya, peringatan Hari Hutan dan Air Sedunia merupakan hal yang jarang ditemukan di dalam Lapas.
Padahal, di Lapas itu, ada perangkat pemerintahan, diantaranya Camat dan Kepala Desa.
Peringatan dilakukan sebagai bentuk perhatian warga binaan terhadap pembabatan hutan yang dilakukan oleh oknum tertentu.
"Sembilan mata air kita sudah terancam habis. Itu disebabkan, adanya pembabatan hutan seluas 14 juta hekatre setiap tahun. Kami sangat prihatin dengan hal itu," katanya.(*)

Sumber: 
http://ift.tt/1hfpsf6

Subscribe to receive free email updates: